Kabar yang beredar, kerusuhan ini merupakan 'tanda' adanya ancaman lain.
Benar saja, tak berapa lama kemudian pada Minggu (13/5/18) 3 teror bom terjadi di Surabaya, tepatnya di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta dan GKI Diponegoro.
Baca Juga : Kena Percikan Bom, Ibu Hamil 4 Bulan Ini Jadi Korban Ledakan di Surabaya, Begini Kejadiannya!
Diduga pelaku bom bunuh diri ini adalah satu keluarga dan tergabung dalam kelompok JAD.
Pelaku bom bunuh diri tewas di tempat dan beberapa jemaat serta orang di sekitar gereja mengalami luka berat hingga ringan.
Sedangkan di Sidoarjo pada tanggal sama, satu keluarga terduga teroris tak sengaja meledakkan bom yang akan mereka gunakan dalam aksi bom bunuh diri.
Satu keluarga yang ternyata masih mempunyai hubungan dengan keluarga di pemboman Surabaya ini meninggal dunia di rusunawanya, hanya 3 anak lainnya yang mengalami luka.
Satu hari setelah aksi bom di Gereja, Pada Senin (14/5/18), Mapolrestabes Surabaya menjadi sasaran teror bom satu keluarga lagi.
Suami istri bersama tiga orang anaknya mendatangi Polrestabes Surabaya dengan mengendari dua sepeda motor.
Tapi saat akan masuk ke kantor polisi, tepatnya di palang gerbang masuk Polrestabes Surabaya, bom meledak.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR