Lama-lama kotoran menggumpal (istilah medisnya snekma) dan membuat lubang penis jadi tertutup.
Kotoran yang menumpuk ini bisa menyebabkan infeksi yang menyumbat penis.
Bayangkan kalau dari lahir penis tidak pernah dibersihkan, pada umur beberapa minggu saja snekma ini sudah menumpuk dan akhirnya membuat bayi mengejan bila kencing.
Mengatasinya ya, terpaksa dengan disunat.
Apakah sunat aman dilakukan pada bayi?
Sunat merupakan operasi kecil dengan bius total yang aman. Meski begitu, selayaknya dilakukan oleh tenaga medis yang memiliki keahlian
menyunat.
Sebelum tindakan ini dilakukan, tenaga medis akan melakukan sejumlah persiapan awal. Di antaranya, mengecek hasil darah di laboratorium untuk melihat waktu pembekuan darah dan waktu perdarahan.
Sekarang ditambah lagi dengan tes untuk menguji fungsi trombosit.
Ini harus dilakukan untuk mengantipasi kemungkinan bayi punya kelainan darah seperti hemofilia (kelainan pembekuan darah).
Selain harus oleh ahlinya, alat sunat pun harus steril.
Kalau tidak, bisa mengakibatkan infeksi yang tentu saja dapat membahayakan.
Apakah yang harus dilakukan orangtua setelah bayinya menjalani sunat?
Perawatan penis pascasunat memang harus diperhatikan agar tak terjadi infeksi pada luka bekas operasi.
Perawatannya sebagai berikut:
• Usahakan penis selalu tetap bersih dan kering.
* Jangan biarkan popok/celana dalam keadaan basah dan lembap.
• Sehabis bayi pipis, bersihkan dengan air hangat di seputar luka, keringkan, lalu ganti popok/celana dalam si kecil.
• Kenakan popok/celana yang longgar, jangan terlalu menempel ke penis karena dapat menimbulkan luka gesekan.
Apakah sunat saat bayi akan memengaruhi ukuran alat vital si kecil nantinya? Disunat pada usia bayi, usia balita, ataupun menjelang akil
balig tak akan memengaruhi fungsi dan ukuran alat vital.
Besar kecilnya alat vital, berkaitan dengan hormon, bukan sunat.
Jadi yang mengatakan sunat akan memperbesar atau memperkecil alat vital itu hanyalah mitos.
Bagaimana dengan luka setelah sunat, apakah bisa cepat sembuh?
Sunat sekarang umumnya menggunakan benang yang tak perlu dilepas karena sifatnya melebur di kulit.
Obat dan peralatannya pun kini banyak yang bisa membuat luka bekas sunatnya lebih cepat disembuhkan.
Semoga sekarang Anda bisa lebih tenang menghadapi sang buah hati yang harus disunat.
Narasumber:
Dr. Christine Natalita, SpA, dari RS Eka Hospital, BSD
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR