Nakita.id - CITRA meneteskan air mata. Ibu muda ini gundah lantaran buah hatinya, Ari, yang masih berusia 5 bulan disarankan dokter
untuk disunat. Kok bisa?
“Ya...awalnya saya heran kenapa Ari sering kelihatan ngeden sambil menangis.
Ternyata, ia sulit pipis. Menurut dokter, lubang penisnya terlalu kecil, makanya kalau mau pipis Ari jadi kesakitan.
Untuk menghindari risiko infeksi, makanya Ari disarankan sunat. ,” cerita Citra.
Mungkin Anda saat ini memiliki masalah yang sama dengan Citra. Sang buah hati yang masih bayi, demi alasan kesehatan disarankan menjalani sunat.
Khawatir? Was-was? Semua itu wajar. Karena itulah kami menghadirkan tanya jawab mengenai sunat pada bayi ini untuk membuka sedikit wawasan mengenai sunat pada bayi.
Apakah sunat itu? Sunat adalah membuang kulit penutup kepala penis atau kulup.
Secara medis, membuang kulup (preputium) memang dianjurkan dengan alasan kebersihan.
Apakah pada kasus seperti Ari (ilustrasi di atas), sunat dapat ditunda?
Perlu diketahui, sunat tidak bisa ditunda jika bayi (bahkan bayi baru lahir) memiliki bentuk preputium (ujung kulit penutup
bagian kepala penis) yang rapat dan panjang, sehingga urinenya tidak lancar keluar. Gejalanya, (seperti yang dialami oleh Ari),
bayi tampak mengejan (dan selalu menangis), bahkan pada beberapa kasus ada bayi yang bila kencing preputiumnya sampai menggelembung.
Penis dengan preputium seperti ini sukar dibersihkan, karena itulah perlu disunat.
Jika preputium sudah terbuka karena disunat, selanjutnya amat mudah membersihkan penis bayi.
Begitu si kecil selesai kencing, kita tinggal membasuh sisa-sisa kencing di kepala penis yang sudah terbuka.
Jadi, tak ada lagi kotoran yang menempel di ujungnya.
Adakah penyebab lain bayi harus disunat? Begini, untuk bisa memancur keluar, urine bayi laki-laki harus melewati kepala penis, karena itulah akan selalu ada sisa kencing yang tertinggal di situ. Jika kepala penis selalu dibersihkan setiap mandi, tentu tak masalah.
Masalahnya, meski preputium mudah ditarik untuk dibersihkan, banyak yang tak rajin melakukannya saat memandikan bayi.
Lama-lama kotoran menggumpal (istilah medisnya snekma) dan membuat lubang penis jadi tertutup.
Kotoran yang menumpuk ini bisa menyebabkan infeksi yang menyumbat penis.
Bayangkan kalau dari lahir penis tidak pernah dibersihkan, pada umur beberapa minggu saja snekma ini sudah menumpuk dan akhirnya membuat bayi mengejan bila kencing.
Mengatasinya ya, terpaksa dengan disunat.
Apakah sunat aman dilakukan pada bayi?
Sunat merupakan operasi kecil dengan bius total yang aman. Meski begitu, selayaknya dilakukan oleh tenaga medis yang memiliki keahlian
menyunat.
Sebelum tindakan ini dilakukan, tenaga medis akan melakukan sejumlah persiapan awal. Di antaranya, mengecek hasil darah di laboratorium untuk melihat waktu pembekuan darah dan waktu perdarahan.
Sekarang ditambah lagi dengan tes untuk menguji fungsi trombosit.
Ini harus dilakukan untuk mengantipasi kemungkinan bayi punya kelainan darah seperti hemofilia (kelainan pembekuan darah).
Selain harus oleh ahlinya, alat sunat pun harus steril.
Kalau tidak, bisa mengakibatkan infeksi yang tentu saja dapat membahayakan.
Apakah yang harus dilakukan orangtua setelah bayinya menjalani sunat?
Perawatan penis pascasunat memang harus diperhatikan agar tak terjadi infeksi pada luka bekas operasi.
Perawatannya sebagai berikut:
• Usahakan penis selalu tetap bersih dan kering.
* Jangan biarkan popok/celana dalam keadaan basah dan lembap.
• Sehabis bayi pipis, bersihkan dengan air hangat di seputar luka, keringkan, lalu ganti popok/celana dalam si kecil.
• Kenakan popok/celana yang longgar, jangan terlalu menempel ke penis karena dapat menimbulkan luka gesekan.
Apakah sunat saat bayi akan memengaruhi ukuran alat vital si kecil nantinya? Disunat pada usia bayi, usia balita, ataupun menjelang akil
balig tak akan memengaruhi fungsi dan ukuran alat vital.
Besar kecilnya alat vital, berkaitan dengan hormon, bukan sunat.
Jadi yang mengatakan sunat akan memperbesar atau memperkecil alat vital itu hanyalah mitos.
Bagaimana dengan luka setelah sunat, apakah bisa cepat sembuh?
Sunat sekarang umumnya menggunakan benang yang tak perlu dilepas karena sifatnya melebur di kulit.
Obat dan peralatannya pun kini banyak yang bisa membuat luka bekas sunatnya lebih cepat disembuhkan.
Semoga sekarang Anda bisa lebih tenang menghadapi sang buah hati yang harus disunat.
Narasumber:
Dr. Christine Natalita, SpA, dari RS Eka Hospital, BSD
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR