Nakita.id - Setiap berkunjung ke dokter untuk berobat, Moms tentu akrab dengan stetoskop.
Alat ini bisa dibilang adalah sahabat karib dokter, yang fungsinya untuk memeriksa tubuh pasien secara menyeluruh.
Umumnya, dokter akan menyelipkan alat ini di saku jasnya dan membawanya kemana pun untuk setiap saat harus memeriksa pasien.
Belum lama, muncul penelitian bahwa stetoskop merupakan benda yang menjadi sarang bakteri.
Studi terbaru ini menunjukkan, kemungkinan penyakit yang mungkin ditularkan kepada pasien lainnya yakni melalui stetoskop.
Ditambah lagi, rumah sakit adalah tempat yang penuh dengan kuman dan bakteri sehingga sangat mungkin menyebar melalui media apapun.
Baca Juga : Kanker Tulang Renggut Nyawa Sang Ayah, Nia Ramadhani Dapat Wasiat Agar Tak Lakukan 2 Hal Ini!
Menurut analisis 40 stetoskop yang digunakan di rumah sakit, alat vital yang digunakan dokter ini penuh dengan bakteri termasuk bakteri yang berbahaya.
Studi ini dipublikasikan dalam Infection Control & Hospital Epidemiology dan dilakukan di Universitas Pennsylvania Perelman School of Medicine.
Para peneliti menggunakan sekuensing molekuler untuk menentukan susunan bakteri di permukaan 20 stetoskop yang sering digunakan, serta 20 stetoskop sekali pakai yang saat ini digunakan di unit perawatan intensif rumah sakit.
Mereka juga menganalisis 10 stetoskop yang tidak digunakan.
“Hasilnya cukup mengejutkan,” demikian penuturan penulis utama studi, Ronald Collman, MD, profesor kedokteran, paru, alergi, dan perawatan kritis di universitas.
Menurut Dr. Collman, dari 40 stetoskop yang dianalisis, alat tersebut secara signifikan telah terkontaminasi dengan komunitas bakteri yang kaya dan beragam.
Baca Juga : Menelan Cairan Sperma Sebabkan Kehamilan dan 5 Mitos Seputar Sperma, Moms Wajib Tahu!
Bahkan, lebih dari separuh stetoskop tersebut mengandung Staphylococcus aureus, kuman yang dapat menyebabkan infeksi staph yang serius dan berbahaya.
Namun, bukan berarti setiap pasien yang diperiksa dengan stetoskop yang bersentuhan dengannya berisiko terkena kuman.
“Itu semua tergantung pada bagaimana instrumen digunakan,” jelas Dr. Collman.
Dr. Collman menambahkan, bahwa para peneliti tidak bisa menentukan apakah bakteri pada stetoskop itu hidup atau mati.
Belum lagi Dr. Collman percaya, bahwa setiap rumah sakit telah mengetahui fungsi dan cara kerja stetoskop di setiap penggunaan.
Dalam studi tersebut juga dijelaskan, staf rumah sakit pun telah melakukan aturan standar sesuai aturan CDC, yaitu membersihkan stetoskop menggunakan tisu hidrogen peroksida selama 60 detik.
Baca Juga : Studi: Pemilik Golongan Darah O Lebih Berisiko Meninggal Saat Kecelakaan, Ini Penyebabnya!
Cara pembersihkannya pun melibatkan alkohol, pemutih tisu, atau hidrogen peroksida.
Dan ketika para peneliti melakukan analisis terhadap stetoskop yang sudah dibersihkan, ditemukan bahwa stetoskop jauh lebih bersih daripada sebelumnya.
Memang stetoskop tidak 100% bersih dari kuman (kecuali baru), namun staf rumah sakit sudah tahu konsistensi bersih untuk stetoskop.
Dengan begitu, hal ini sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk kita menjauhi dokter apalagi rumah sakit.
Hal ini menjadi pengingat agar tenaga kesehatan bisa lebih profesional dalam perawatan alat kesehatan demi pasien.
Selain itu, penting juga untuk memerhatikan dengan cermat standar desinfektan dan pengendalian infeksi yang tepat di setiap fasilitas kesehatan.
Hal ini penting bagi pasien yang memiliki infeksi menular, yang sebaiknya menggunakan stetoskop sekali pakai.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Health.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR