Nakita.id.- Orang yang melewatkan sarapan pagi atau buruk pola makannya di pagi hari, berpotensi dua kali lipat untuk mengembangkan arteri yang mengeras, yang dapat menyebabkan penyakit jantung yang mematikan.
Demikian kesimpulan para periset di Mount Sinai Heart yang dimuat di Journal of American College of Cardiology September 2017. Mereka menemukan tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit jantung itu sendiri muncul.
Para periset itu mengklaim, temuan mereka dapat menawarkan solusi penting untuk menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Viral Bentuk Jari Tangan Ini Bisa Deteksi Penyakit Jantung
Untuk diketahui, oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit jantung tetap dinyatakan sebagai pembunuh utama dunia, yang membunuh 17,7 juta jiwa pada tahun 2015 di seluruh dunia.
"Mereka yang kerap melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata Penulis Studi Valentin Fuster yang juga Direktur Mount Sinai Heart serta Pemimpin Redaksi Journal of American College of Cardiology.
"Studi ini memberikan bukti bahwa melewatkan sarapan adalah salah satu kebiasaan buruk yang sebenarnya secara proaktif dapat dihindari untuk mengurangi risiko penyakit jantung."
Studi ini melibatkan 4.000 pekerja kantor berusia paruh baya di Spanyol. Peserta dimonitor terus-menerus selama 6 tahun.
Sekitar satu dari empat orang makan sarapan berenergi tinggi, yang mencakup 20% atau lebih jumlah keseluruhan asupan kalori harian.
Kebanyakan orang dalam penelitian ini – 70% - sarapan berenergi rendah yang memberi mereka 5% sampai 20% asupan kalori harian mereka.
Tiga persen mengatakan mereka melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit. Kelompok ini, "Cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi," sebut laporan itu.
Orang yang melewatkan sarapan ternyata juga memiliki lingkar pinggang lebih besar, indeks massa tubuh yang tinggi, tekanan darah tinggi, lipid darah dan kadar glukosa puasa yang juga tinggi.
Baca juga: 9 Ciri Mama Mungkin Memiliki Penyakit Jantung
Periset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai peserta untuk mengetahui tanda-tanda timbunan lemak di arteri, sebuah bukti awal adanya penyakit jantung.
Peneliti menemukan bahwa orang yang makan kurang dari 5 % kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi, rata-rata melipatgandakan jumlah penumpukan lemak di arteri, dibanding mereka yang secara ruting sarapan berenergi tinggi.
Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini di antara orang-orang yang melewatkan sarapan atau makan sedikit untuk memulai hari muncul secara independen dari faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menyantap sarapan sehat terkait dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat, dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.
Menurut Prakash Deedwania, Profesor Kedokteran di University of California, San Francisco dan penulis tajuk rencana bersama di jurnal tersebut mengatakan, penelitian ini menyodorkan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan dapat membahayakan kesehatan seseorang.
Baca juga: Pola Makan Ini Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Diabetes Dan Kanker
"Banyak orang beranggapan, sarapan dapat menurunkan berat badan, tapi yang terjadi mereka makan lebih banyak di siang hari dan malam hari. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian," kata Deedwania.
Jelas penelitian ini menyimpulkan, sarapan adalah hal yang baik untuk memulai hari dan terbukti menghindarkan kita dari penyakit jantung. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR