Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Meski menyatakan tsunami, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aktivitas seismik di sekitar lokasi gelombang tinggi.
Baca Juga : Film Anak : Elliot The Littlest Reindeer, Kuda Kecil dengan Mimpi Besar
"Jadi masih belum jelas penyebabnya. Apakah mungkin karena aktivitas Krakatau? Kita belum tahu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/12/2018).
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 01.10, jumlah korban bertambah menjadi 3 orang tewas dan 21 orang terluka. Korban ditemukan di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan.
"Di Lampung Selatan tercatat 3 orang meninggal dunia, 11 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 30 unit rumah rusak berat," ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu dini hari.
Menurutnya, kondisi di lokasi kejadian gelap sehingga menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan.
Penanganan darurat dampak gelombang tinggi yang menerjang pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan terus dilakukan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR