Nakita.id - Kecerdasan anak bisa kok dibentuk dan distimulasi sejak dini, bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Contohnya ketika Ibu tengah mengandung, bisa mengupayakan cara dengan rutin mengajak calon bayi berbicara atau mendengarkan musik yang iramanya menenangkan.
Namun tak hanya itu, ada satu cara mudah yang tak kalah ampuh membentuk kecerdasan anak, yakni mendongengkan cerita yang juga bisa Ibu lakukan selama kehamilan.
Studi menunjukkan, bayi dapat mengenal dan menyerap kata-kata dan ucapan ketika berada di dalam kandungan, sehingga ini yang menjadi alasan kuat mengapa bayi menanggapi ucapan dalam bahasa ibu dari orangtua mereka.
Inilah sebabnya mengapa membacakan dongeng selama kehamilan adalah aktivitas yang sehat karena akan membantu calon bayi mengenali kata-kata, nada dan aksen.
Falak Randerian, Direktur My Little Chatterbox dan Director and Head Trainer di MLCB Phonics sangat percaya dan yakin bahwa tidak pernah ada kata ‘terlalu dini’ membacakan cerita untuk si kecil dalam perut, dan lebih baik memulai dengan benar selama kehamilan Ibu.
Baca juga : Anak Tak Bisa Diam, Pertanda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi
Manfaat membacakan dongeng sejak dini:
- Kebiasaan mendongeng di masa-masa awal sebelum kelahiran sangat penting bagi seorang anak karena membantu dalam mengembangkan kemampuan kognitif.
- Membacakan cerita dengan suara keras untuk anak-anak yang lebih muda dianggap penting untuk pengembangan bahasa. Ini juga membantu dalam mengembangkan keingintahuan dan ingatan anak.
- Membaca dengan suara keras juga membantu Ibu berhubungan dengan anak-anak secara lebih alami dan indah.
Berikut adalah beberapa tip untuk menarik minat anak dalam membaca buku:
Baca juga : Bukan Ayah, Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibunya
1# Mulailah lebih awal: Lebih mudah membacakan buku untuk bayi yang baru lahir karena mereka hampir tidak bergerak. Namun, begitu bayi mulai aktif bergerak, kebiasaan ini membuat mereka paham bahwa membaca adalah sebuah tugas. Jadikan sesi membaca terasa lebih menyenangkan, baca dengan suara asli Ibu dan yang dibuat-buat agar anak tertarik untuk mendengarkan.
2# Pilih buku yang menarik: Seiring berjalannya waktu, Ibu akan melihat pola dalam jenis buku yang diminati oleh si kecil. Umumnya bayi akan lebih tertarik pada buku dengan ilustrasi warna-warni. Biarkan ia memilih buku-bukunya. Juga, simpanlah sekitar 7-8 buku, jadi Ibu punya buku baru untuk dibaca setiap malam dalam seminggu.
3# Jangan memaksakan anak: Ada kalanya bayi hanya ingin melompat dan berguling-guling sehingga kelihatan tak tertarik dengan cerita Ibu. Jadi biarkan Ibu mulai membaca sendiri karena pada akhirnya, anak akan datang menghampiri dan memperhatikan ibunya.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR