Nakita.id - Grup band Seventeen menjadi salah satu korban tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam, sekitar pukul 21.27 WIB.
Sebelum grup band ini mengisi acara Employee Gathering PLN UIT JBB di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, sang vokalis Ifan mengaku sempat menyaksikan adanya bara Gunung Anak Krakatau.
Tapi lebih dari itu ia tidak merasa akan adanya bencana alam.
Baca Juga : Tsunami Banten: Dikabarkan Selamat, Istri Ifan Seventeen Diduga Ditemukan di Sebuah Sekolah oleh Warga!
"(Cuaca sebelum manggung) ngga ada apa-apa, suasana tenang, ombak kecil, ngga ada angin, benar-benar tenang. Kita ngga menyangka ini akan terjadi," kata Ifan Seventeen saat live di salah satu stasiun televisi, Minggu (23/12/2018).
Ifan yang sempat menyaksikan aktivitas di Gunung Anak Krakatau, tapi tidak terpikirkan munculnya tsunami.
"Cuman dari kejauhan kita memang sempat lihat baranya anak Gunung Krakatau merah. Cuman ngga nyangka bakal ada gelombang.
Karena kan biasanya kalau mau ada gelombang tsunami didahului gempa dulu. Tapi, ini tiba-tiba aja ada gelombang tsunami," ujarnya.
Ifan mengaku dirinya dan seluruh kru tidak mendapat imbauan apapun dari BMKG bahwa akan terjadi bencana alam.
"Katanya BMKG udah sempat kasih imbauan. Cuman imbauan ngga sampai ke kita, ngga nyampai EO, pihak Villa, pihak media dan pihak PLN yang mengadakan acara. Jadi ngga ada imbauan apa pun yang nyampai ke kita," tuturnya.
Selama bermain ia juga tidak mendengar gemuruh air laut karena suara musik yang mendominasi.
Itulah mengapa ia dan personelnya tidak tahu akan adanya hantaman tsunami.
Ifan juga menuturkan bahwa ia baru saja memainkan lagu kedua saat tsunami menyapu bibir pantai.
"(Saat tsunami terjadi) Itu lagu kedua, jadi kami baru main lagu kedua, terus memang kami enggak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba panggungnya kebalik, atapnya nimpa kami semua," ungkap Ifan lagi.
Setelah diterjang tsunami dirinya mengaku tidak dapat berbuat banyak karena tidak berdaya saat terbawa arus gelombang yang kuat.
Lihat postingan ini di InstagramKita juga patut bangga bukan, Moms? #ibu #moms #grateful #gratefulmom #nakitaid
"Terus masuk ke dalam air laut yang penuh lumpur, nelen air laut banyak, tergulung-gulung. Kaki di atas kepala di bawah, besi di mana-mana, kayu di mana-mana," ungkap Ifan.
Baca Juga : Kebesaran Tuhan, Kisah Bayi 2 Bulan Korban Tsunami Palu Ditemukan Selamat di Atas Pohon!
Vokalis Seventeen ini mengaku tubuhnya sempat terbentur dengan benda-benda lain yang ikut terbawa arus ke laut.
"Kepentok sana, kepentok sini. Makanya banyak (korban) yang patah (tulang)," sambungnya.
Salah satu keluarganya dan beberapa tim managemen Seventeen mengalami luka yang cukup parah.
Namun, Ifan merasa bersyukur karena bisa selamat dari peristiwa tersebut.
"Saya sendiri selamat alhamdulillah, paling cuma luka-luka. Ada adik saya kakinya patah. Terus yang cukup parah itu operator Seventeen yang tulang rusuknya patah sama manajer Seventen Mas Reza, kepalanya robek," ungkap Ifan.
Beruntung, lanjut dia, semua korban luka telah mendapat penanganan yang cukup baik.
"Alhamdulillah, kliniknya penangannya cukup bagus jadi semua sudah tertangani lagi pada istirahat," ucap Ifan.
Beberapa jam yang lalu melalui unggahan di instagram, Ifan menuturkan bahwa gitaris Seventeen Herman, dan seorang kru lainnya, Uje, telah meninggal dunia.
Sedangkan drummer Seventeen, Andi, hingga kini belum ditemukan menurut penuturan Ifan dalam unggahan di atas.
Kita doakan semoga Andi lekas ditemukan ya Moms.
Baca Juga : Dihujat Korban Gempa, Pasha Beri Jawaban Tegas, Adelia Justru Minta Maaf!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR