Nakita.id.- Salah satu jenis kanker yang masih menjadi momok bagi perempuan ialah kanker ovarium.
Kanker yang tumbuh pada ovarium dan indung telur ini menempati urutan ke-7 penderita kanker terbanyak di Indonesia.
Baca Juga : Catat, Ini Faktor yang Membuat Perempuan Rentan Terkena Kanker Ovarium
Kanker ovarium menjadi penyakit khas pada perempuan yang banyak menelan korban.
Rupanya ada beberapa hal yang membuat perempuan menjadi lebih rentan mengalami kondisi ini.
Di sisi lain ada juga beberapa kondisi yang membuat faktor risiko bisa menurun pada perempuan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Memilih Selimut , Wajib Perhatikan Hal Berikut
Terkait kanker pada indung telur ini, rupanya tidak ada gejala spesifik yang bisa dirasakan.
Hal itu khususnya pada kanker stadium awal yang jarang memunculkan tanda yang khas.
Memang, kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal.
Itu sebabnya, menurut penelitian, satu dari lima perempuan di Inggris yang telah didiagnosis dengan kanker ovarium, tak bisa menerima pengobatan akibat kondisi kanker yang terlanjur parah.Demikian hasil penelitian terbaru menunjukkan.
Baca Juga : Manfaat Menggambar, Tak Cuma Bikin Anak Jadi Kreatif, Simak Penjelasan Ahli
Diagnosis yang tertunda untuk kanker ovarium sangat umum terjadi, penyebabnya karena kegagalan untuk mengenali gejala, kurangnya pengetahuan dokter umum tentang kanker ovarium, dan keterlambatan dalam memperoleh tes diagnostik yang tepat.
Akibatnya, banyak perempuan penderita kanker ovarium yang baru mencari pengobatan yang tepat ketika kanker mereka sudah terlalu parah untuk diobati.
Pasien yang menerima diagnosis kanker ovarium pada tahap akhir ini mungkin tidak dapat menjalani operasi invasif dan kemoterapi yang diperlukan untuk perawatan.
Oleh karena itu, mereka tidak memiliki pilihan atas perawatan yang mereka terima, dan terpaksa harus menerima perawatan paliatif yang sifatnya hanya mengurangi rasa sakit.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kekurangan Vitamin A Dapat Memicu Kerontokan Rambut
Annwen Jones, kepala eksekutif Target Ovarian Cancer, menekankan pentingnya memastikan bahwa perempuan yang menderita kanker ovarium didiagnosis sedini mungkin.
"Ini adalah berita memilukan bagi perempuan dan keluarga mereka yang telah berjuang untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, namun kemudian menghadapi penundaan perawatan," katanya seperti dilansir dari The Independent.
Baca Juga : Studi: Diklaim Sebagai Golongan Inovatif, Generasi Z Ternyata Cemas Dengan Masa Depannya Sendiri!
Andy Nordin, konsultan ahli kanker ginekologi di East Kent Gynaecological Centre dan presiden British Gynaecological Cancer Society, menjelaskan bahwa keterlambatan diagnosis kanker ovarium adalah masalah yang sudah lama ada.
Meski kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal, tapi ada baiknya mewaspadai keanehan sekecil apapun yang terjadi pada tubuh Moms.
Seperti konstipasi atau gejala pada iritasi usus yang berlangsung dalam waktu lama.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 2 Obat Darah Tinggi Ini Ditarik Dari Peredaran Karena Memicu Kanker!
Beberapa gejala lain yang juga bisa diwaspadai adalah perut yang selalu terasa kembung, pembengkakan pada perut, cepat kenyang, penurunan berat badan, dan perubahan pada kebiasaan buang air besar, misalnya sering diare atau malah konstipasi/sembelit. (*)
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita,The Independent,suara.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR