Nakita.id - Cerebral Palsy adalah kondisi neurologis yang disebabkan cedera pada otak yang sedang berkembang sebelum kelahiran, saat kelahiran atau setelah kelahiran.
Serangan CP Ini memengaruhi saraf motorik dan tidak progresif, yang berarti tidak memburuk seiring berjalannya waktu.
Ini juga memengaruhi koordinasi dan fungsi otot yang menyebabkan pergerakan dan masalah lebih lambat dalam melakukan tugas dasar.
Dr Leena Deshpande, Dokter Perkembangan Anak menyebutkan, kesadaran adalah kunci untuk deteksi dini yang mengarah pada perawatan dini, yang dapat membuat hidup lebih mudah bagi anak-anak yang menderita penyakit ini.
(Baca juga : Ditemukan: Perangkat Robot Yang Dapat Membantu Anak-anak Cerebral Palsy Berjalan)
Ada berbagai tanda dan gejala yang menonjol pada anak-anak dengan cerebral palsy, namun tidak semuanya terlihat saat lahir dan mungkin menonjol ketika usia bayi.
1# Kontrol kepala tertunda: Bayi mulai mengangkat kepala sambil berbaring telungkup dan memindahkannya dari satu sisi ke depan saat mereka berusia sekitar satu bulan. Bayi dengan cerebral palsy merasa sulit menahan kepala dan membutuhkan pertolongan.
2# Duduk terlambat: Pada saat berusia empat sampai tujuh bulan, bayi harus bisa duduk dan berguling. Bayi dengan cerebral palsy sering duduk telat dan merasa sangat sulit untuk berguling.
(Baca juga : Penderita Cerebral Palsy Ini Bisa Berjalan untuk Pertama Kalinya Setelah Operasi Tulang Belakang)
3# Otot kaku atau longgar: Otot rendah juga merupakan salah satu gejala cerebral palsy dan bayi mungkin merasa terkulai lemas saat diangkat.
4# Kontrol yang buruk terhadap gerakan otot: Seiring bertambahnya usia, ia mendapatkan kontrol atas motor dan gerakan ototnya, yang tidak ada pada bayi dengan cerebral palsy.
5# Tidak dapat berdiri atau menahan berat badan di kaki mereka: Bila bayi berusia sekitar 9 bulan, ia mulai menarik dirinya dan mencoba berjalan. Bayi dengan cerebral palsy merasa sulit untuk menarik diri dan tidak dapat menahan beban di kaki mereka.
Cerebral palsy juga terkait dengan berbagai masalah lain pada anak, seperti keterlambatan fisik dan mental. Contohnya, anak mungkin merasa sulit untuk berbicara sampai usia dua tahun.
(Baca juga : Orangtua yang Sering Melakukan 5 Hal Ini Akan Memiliki Anak Cerdas)
Anak juga bisa memiliki masalah dengan kemampuan kognitif atau berpikir, gangguan penglihatan atau masalah pendengaran.
Tak kalah penting, dalam beberapa kasus, anak mungkin menderita kondisi neurologis terkait seperti kejang.
Jadi, penting untuk para orangtua sadar terkait gejala dari kondisi ini dan jangan lupa segera periksakan ke dokter bila bayi Ibu mengalaminya. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR