Nakita.id - Duka teramat dalam masih dirasakan oleh Riefian Fajarsyah atau yang akrab disapa Ifan, vokalis grup band Seventeen.
Seventeen diketahui tengah mengisi acara gathering keluarga PLN yang bertempat di Tanjung Lesung Resort, Banten.
Belum selesai mengisi lagu kedua, tak dinyana ombak tinggi yang ternyata tsunami menerjang Banten dan sekitarnya.
Ifan berhasil selamat dari bencana tersebut, namun tidak dengan rekan lainnya.
Bencana ini merenggut personel Seventeen lain yaitu M. Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), dan Windu Andi (drum).
Bahkan, Ifan berkali-kali menyebut bahwa Seventeen bukan hanya sahabat namun sudah dianggap sebagai keluarga.
Baca Juga : Seventeen Pamit! Begini Perjalanan Kariernya: Berkali-kali Ditinggal Personel dan Ifan Ditinggal Sendiri
Belum selesai berduka karena kehilangan tiga rekan kerja, Ifan juga harus mengikhlaskan kepergian istri tercintanya, Dylan Sahara dalam peristiwa yang sama.
Dylan ditemukan meninggal dunia pada Selasa (25/12/2018) setelah dua hari dinyatakan hilang.
Pasca ditinggal ketiga rekannya juga beberapa kru band, Ifan pun mengumumkan Seventeen mundur dari dunia hiburan Indonesia setelah 20 tahun berkarya.
Tak hanya Seventeen Moms, dunia musik diketahui memang penuh oleh cerita yang memilukan terkait kisah hidup orang yang ada di baliknya.
Sebut saja musisi yang kecanduan obat-obatan terlarang, mengalami depresi hingga memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan beragam cara yang tak terpikirkan sebelumnya.
Selain Seventeen, berikut ini deretan band legendaris dunia yang juga kehilangan personelnya karena peristiwa yang amat tragis. Siapa saja?
Lynyrd Skynyrd
Lynyrd Skynyrd adalah sebuah band rock asal Jacksonvill, Florida, Amerika Serikat.
Baca Juga : Begini 7 Trik Cerdas Menyimpan Kosmetik Tetap Awet Saat Liburan, Salah Satunya Pakai Kaos Kaki!
Grup ini mencapai puncak kejayaan pada tahun 1970-an di bawah pimpinan vokalis dan penulis lagu, Ronnie Van Zant.
Akhir kisah hidup band ini sungguh tragis, ketika pada 1977 tiga anggotanya yaitu Van Zant, gitaris Steve Gaines, dan vokalis pendukung Cassie Gaines, tewas dalam kecelakaan pesawat di McComb, Mississippi.
Saat itu, mereka diketahui akan melakukan konser di Louisiana State University.
Yellow Dogs
Yellow Dogs merupakan band rock Iran-Amerika yang dibentuk pada tahun 2006.
Band ini dibentuk di Teheren dan sekarang berbasis di Brooklyn, New York.
Tak disangka, pada 11 November 2013 dua personel yakni gitaris Soroush "Looloosh" (27) dan drummer Arash Farazmand (28), gitaris dan drummer ditembak mati di Brooklyn, New York.
Tragisnya, pelakunya merupakan orang terdekat anggota Yellow Dogs, Ali Akbar Mohammed Rafie (29).
Baca Juga : Lion Air JT-610 Jatuh, Ini 4 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Jika Pesawat Mendarat Darurat di Perairan
The Exploding Hearts
The Exploding Hearts adalah band punk rock dan power pop Amerika yang dibentuk di Portland, Oregon, Amerika Serikat pada 2001.
Band ini terdiri dari vokalis/gitaris Adam Cox, bassis Matt Fitzgerald, gitaris Terry Six, dan drummer Jeremy Gage.
Pada 20 Juli 2003, band ini pulang ke Portland setelah tampil di Bottom of the Hill di San Francisco.
Diyakini bahwa Fitzgerald, yang kala itu mengemudi tertidur dan kehilangan kendali atas mobil van mereka di dekat Eugene, Oregon.
Peristiwa ini mengakibatkan Cox (23) dan gage (21) terlempar dari mobil dan dinyatakan tewas di tempat kejadian.
Sementara Fitzgerald (20) sang pengemudi meninggal di rumah sakit.
Hanya dua orang yang selamat dari peristiwa nahas tersebut yaitu gitaris Terry Six (21) dan manajer Rachell Ramos, 35.
Baca Juga : Sebelum Tsunami, Warga Mengaku Terbiasa Mendengar Gemuruh dari Anak Gunung Krakatau
Pasca kecelakaan, band ini pun memutuskan untuk mundur dari dunia hiburan.
Bar-Kays
Bar-Kays adalah band musik soul, R&B, dan funk Amerika yang dibentuk pada 1966 silam.
Karier mereka sangat cemerlang karena berhasil masuk Billboard Hot 100 di AS.
Nahas, pada 10 Desember 1967, Redding dan empat anggota band yakni Jimmie King (gitar), Ronnie Caldwell (organ listrik), Phalon Jones (saksofon), dan Carl Cunningham (drum) meninggal dunia.
Mereka harus kehilangan nyawanya saat pesawat yang mereka tumpangi menabrak Danau Monona, dekat Madison, Wisconsin, ketika berusaha mendarat di Truax Field.
Saat itu, Redding dan band dijadwalkan untuk memainkan konser berikutnya di Madison.
Trumpeter Ben Cauley adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu.
Baca Juga : Bikin Awet Muda Hingga Kurangi Risiko Kanker, Ini Khasiat Super Minum Jus Daun Pepaya
Sementara nassist James Alexander ada di pesawat lain, karena pesawat yang membawa Redding hanya menampung tujuh penumpang.
Badfinger
Badfinger adalah band bergenre rock yang terbentuk di Swansea yang aktif pada 1960 hingga 1980-an.
Band ini digawangi oleh Pete Ham, Mike Gibbins, Tom Evans, dan Joey Molland.
Kala itu, mereka dikenal karena pengaruhnya pada genre power pop 1970-an.
Namun, mereka mengalami kekacauan setelah pembubaran Apple Records.
Setelah Apple Records dibubarkan pada 1973, Badfinger berjuang dengan sejumlah masalah hukum, manajerial dan keuangan, menyebabkan dirinya melakukan bunuh diri pada 1975.
Baca Juga : Penyebab dan Gejala Claustrophobia Alias Fobia pada Ruang Sempit
Selama tiga tahun berikutnya, anggota yang selamat berjuang untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Sayangnya, mereka memiliki banyak masalah hukum dan pembayaran royalti penulis lagu.
Tragis, pada 1983 anggota band Tom Evans pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Salon.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR