Pada sebagian besar anak-anak, infeksi telinga biasanya terjadi saat cairan terjebak di telinga tengah (bagian telinga yang berada di belakang gendang telinga) dan terinfeksi oleh kuman.
Hal ini bisa terjadi ketika tabung Eustachian (jalur sempit yang menghubungkan bagian belakang hidung dan tenggorokan ke telinga tengah) menjadi terhalang. Misalnya, saat si kecil menderita flu, pilek atau alergi hidung yang tidak diobati.
Studi tahun 2016 yang dipublikasikan di Pediatrics, hampir setiap infeksi telinga didiagnosis bermanifestasi setelah serangan flu biasa.
Ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko si kecil mengalami infeksi telinga, termasuk minum dari botol atau cangkir sippy sambil berbaring, masalah refluks atau paparan asap rokok bekas, kata para ahli.
(Baca juga : Pilek Bisa Menyebabkan Infeksi Telinga)
3. Semakin muda usia bayi, semakin rentan
Infeksi telinga umumnya terjadi antara usia satu dan enam tahun, memuncak dalam dua tahun pertama kehidupan, kata Dr Lynne. Pada usia tiga tahun, sekitar dua pertiga dari semua anak akan menderita setidaknya satu kasus, Dr Christelle menambahkan.
Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak yang lebih muda memiliki tabung Eustachian yang lebih pendek, sempit dan lebih horisontal.
Hal ini membuat mereka lebih mudah mengalami infeksi dari tenggorokan untuk menyebar ke telinga, sekaligus lebih rentan terhadap penyumbatan.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh si kecil masih berkembang. Jadi ia akan memiliki waktu yang lebih ketat menangkis kuman jahat dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa.
4. Infeksi telinga cenderung kembali / kambuh
Terjadinya infeksi telinga sesekali cukup menantang, namun beberapa anak menderita infeksi berulang hingga empat kali dalam setahun.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR