Nakita.id - Seiring bertambahnya usia Si Kecil tentu ia akan mengalami beberapa perubahan sikap, salah satunya ialah sikap ngotot.
Sikap ngotot pada Si Kecil seringkali bisa membuat Moms kesal dan bingung menghadapinya, karena jika dalam kondisi ini Si Kecil selalu ingin merasa benar.
Akan tetapi, Moms jangan terlebih dahulu salahkan Si Kecil ketika ia mulai ngotot, karena nyatanya anak yang punya sikap ngotot dia adalah anak yang kritis.
"Anak yang suka ngotot berarti anak yang kritis. Biasanya anak kreatif itu kritis, logical thinking nya kuat sekali," kata Laksmira seorang grafolog dalam parenting dan pendidikan.
Baca Juga : Waduh! Kerap Bikin Pusing, Wajarkah Bila Si Kecil Suka Ngotot?
Apabila Moms memiliki Si Kecil dengan sikap seperti ini, maka harus sabar menghadapinya dan mencoba untuk menasehati Si Kecil agar ia tidak terus-menerus seperti itu.
"Anak-anak yang kritis disertai dengan kreativitas yang tinggi biasanya itu memang menjadi tantangan bagi orangtua, guru, dan lingkungan sekitarnya," ujar Laksmira dalam acara Fun Adventure Playdate bersama Cleferik Doodle Books.
Walau demikian, Si Kecil yang sering ngotot sering mendapat cap negatif dari lingkungan sekitar, seperti dianggap bossy karena dia sering mengatur yang lainnya.
Jika sudah seperti itu, orangtua harus bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa tidak semua yang ia katakan dan lakukan itu benar dan dapat diterima oleh semua orang.
Baca Juga : Mudah! Seperti Ini Cara Yuanita Christiani Usir Kantong Mata
Ingatkan kepada Si Kecil jika dalam kehidupan akan ditemukan beragam perbedaan sehingga ia harus bertoleransi dengan yang lain.
"Ibu bisa jelaskan bahwa anak harus bisa menerima perbedaan. Nah dari situ, kita harapkan kalau anak bisa bertoleransi dengan hal-hal yang berbeda dengan pemikiran. Melakukan hal ini memang butuh waktu yang lama, tapi ibu harus terus mengingatkan itu," jelas Laksmira pada Minggu (23/12/2018).
"Tapi kalau ada sesuatu hal yang berbeda karena kadang perbedaan itu bukan mengenai betul atau salah, atau sudah tepat atau belum, tapi berbeda saja. Bisa jadi sama-sama betul cuma berbeda," lanjutnya menjelaskan.
Laksmira melanjutkan, jika sekiranya di lingkungan Si Kecil ada pendapat yang tidak sesuai, Si Kecil boleh membenarkan, asalkan dengan menggunakan kata-kata yang lebih halus sehingga tidak terkesan mengotot.
Baca Juga : Punya Wajah Cantik dan Sehat, Yuanita Christiani Beberkan Rahasianya
Selain itu, dengan menggunakan kata-kata yang halus pun membuat orang lain tidak merasa terpojokan atau diserang.
Ajarkan juga pada Si Kecil jika tidak masalah apabila ada perbedaan pendapat, jangan memaksakan orang lain untuk bisa sependapat dengannya.
Untuk mengajarkan hal itu, tentunya orangtua dan keluarga adalah media pembelajaran terbaik yang pertama untuk Si Kecil.
"Karena keluarga adalah miniatur dari kehidupan bermasyarakat, jadi ketika orangtua berinteraksi dengan anak, anak akan belajar. Sebab, orangtua tidak hanya memberikan nasihat tanpa bukti dan tanpa melakukan, tapi orangtua juga melakukan sehingga anak menyerap dengan baik," ungkap Laksmira.
Baca Juga : Demi Tampil Cantik di Hari Pernikahan, Yuanita Christiani Rajin Lakukan Ini
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR