Namun, untuk orang-orang dengan kelainan perilaku tidur REM, sinyal-sinyal itu terganggu.
"Sementara banyak yang masih belum diketahui tentang gangguan perilaku tidur REM.
Baca Juga : Beredar Bukti Syahrini dan Reino Barack Liburan Bareng di Jepang, Tampak Menjaga Jarak?
itu dapat disebabkan oleh obat-obatan atau mungkin merupakan tanda awal dari kondisi neurologis lain, seperti penyakit Parkinson, demensia, atau atrofi beberapa sistem," kata penulis studi Ronald Postuma di Universitas McGill di Kanada.
Untuk penelitian ini, peneliti mengamati 30.097 orang dengan usia rata-rata 63 tahun.
Mereka mengidentifikasi 958 orang, atau 3,2% dengan kemungkinan gangguan perilaku tidur REM setelah mengecualikan peserta dengan Parkinson, demensia, penyakit Alzheimer, atau sleep apnea.
Selain itu, temuan yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa 13% dari mereka yang menderita gangguan mengonsumsi obat anti-depresi.
Source | : | the health site |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR