Orang dengan kelainan ini juga dua setengah kali lebih mungkin memiliki gangguan stres pasca-trauma dan dua kali lebih mungkin memiliki penyakit mental.
Temuan lain adalah bahwa laki-laki dua kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk memiliki gangguan perilaku tidur REM.
Baca Juga : Paras Cantik Pengasuh Anak Anang Hermansyah Jadi Sorotan, Begini Kisahnya Ketika Minta Pekerjaan ke Ashanty
Orang-orang dengan kemungkinan gangguan perilaku tidur REM 25% lebih mungkin merupakan peminum sedang sampai berat, daripada yang tanpa gangguan.
"Harapan kami adalah bahwa temuan kami akan membantu memandu penelitian di masa depan, terutama karena gangguan perilaku tidur REM adalah pertanda kuat penyakit neuro-degeneratif di masa depan," kata Postuma.
Source | : | the health site |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR