Nakita.id - Seorang laki-laki dikabarkan mengalami tularemia, sebuah infeksi berbahaya akibat kucing peliharaannya.
Awalnya, laki-laki berusia 68 tahun tersebut mengunjungi dokter umum karena demam yang berkepanjangan selama seminggu hingga dua bulan.
Tidak hanya demam, ia juga mengalami pembengkakan dan tonjolan besar di sekitar wajahnya.
“Pembengkakan yang progresif dan menyakitkan di sisi kanan lehernya,” tulis dokternya.
Pembengkakan itu ternyata adalah kelenjar getah beningnya.
Setelah melakukan tes lebih lanjut, ia didiagnosis terinfeksi tularemia yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis.
Bakteri ini terkenal beracun dan sangat menular.
Ia mengatakan pada dokter bahwa dua hari sebelum gejala muncul, kucing peliharaannya meninggal dunia akibat didiagnosis dokter hewan terkena leukemia.
Namun sayangnya, diagnisis tersebut belum pernah dikonfirmasi dengan tes laboratorium.
Oleh karena itu, dokter menduga kucing peliharaannya tersebut terinfeksi bakteri Francisella tularensis yang menyebabkan penyakit tularemia.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Perencanaan Kehamilan, Cara Agar Sperma Berkualitas
Perlu diketahui, tularemia adalah infeksi berbahaya yang didapatkan setelah bersentuhan dengan binatang seperti kelinci, burung, domba, anjing, kucing, dan hamster.
Andrej Spec, MD, asisten profesor kedokteran di Washington University School of Medicine mengatakan umumnya tularemia jarang terjadi pada manusia.
Meskipun jarang terjadi tetapi tularemia dapat menjadi mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Sebab tularemia menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening, dan paru-paru.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Makan 1 Butir Telur Tiap Hari Ampuh Cegah Stroke
Sebagian besar orang yang mengalami tularemia akan sakit dalam tiga hingga lima hari setelah terinfeksi.
Ada beberapa jenis tularemia dan jenis tersebut tergantung pada bagaimana dan di mana bakteri masuk ke dalam tubuh.
Setiap jenis tularemia memiliki serangkaian gejala sendiri.
Namun umumnya gejala tularemia yaitu:
- Adanya ulkus kulit yang terbentuk di sekitar lokasi infeksi
- Kelenjar getah bening yang membengkak
- Demam
- Mata merah
- Sakit tenggorokan
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Kelelahan
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Tularemia menyebar ke manusia melalui beberapa rute, termasuk gigitan dan paparan langsung ke hewan yang terinfeksi.
Tularemia sangat menular dan berpotensi fatal.
Penyakti ini biasanya dapat diobati secara efektif dengan antibiotik spesifik jika didiagnosis lebih awal.
Selain itu, ada beberapa cara untuk mencegah tularemia.
Misalnya dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan, melindungi diri dari serangga, dan berhati-hati saat berkebun.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Arti Garis Merah di Perut Bagian Bawah Saat Hamil
(((((((((Tags: Francisella tularensis, tularemia))))))))))
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Source | : | Health |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR