Nakita.id -Untuk beberapa alasan, ada wanita yang terpaksa mengambil aborsi sebagai langkah menghilangkan janin yang berkembang dalam kandungannya.
Misalnya, ada kondisi darurat medis yang membahayakan nyawa ibu dan janin atau korban pemerkosaan yang memilih aborsi sebagai solusi.
Karena praktiknya yang dianggap ilegal, kebanyakan perempuan akan memilih jalan yang satu ini dengan cara yang jauh dari higienitas.
Seperti menggunakan obat-obatan tanpa saran dari dokter, atau ramuan yang diklaim ampuh untuk menghentikan tumbuh kembang janin.
Karena aborsi dalam pengawasan dokter pun masih banyak yang menimbulkan efek samping tak terduga, apalagi jika hal itu dilakukan tanpa syarat dan penanganan yang benar.
Tak hanya selama prosesnya, ada beberapa perubahan tubuh yang tentunya akan dialami wanita setelah menjalani proses aborsi.
Baca Juga : Banyak Wanita Enggan, Siapa Sangka ini 6 Manfaat Menelan Sperma, Moms Wajib Tahu!
Kadang-kadang, perubahan dalam tubuh ini bisa mencapai tingkat permanen hingga melukai tubuh wanita. Berikut ulasannya!
1. Pembengkakan atau payudara melembut
Ini adalah salah satu perubahan paling umum yang sebagian besar akan dirasakan wanita secara signifikan setelah penghentian kehamilan.
Adanya perubahan hormon yang merangsang perkembangan jaringan payudara.
Ketika seorang wanita melakukan aborsi, dalam waktu berminggu-minggu tubuhnya kembali ke keadaan normal, payudara mungkin tetap lunak dan bengkak.
2. Kram
Moms juga dapat mengalami kram segera setelah aborsi atau secara bertahap, sesekali atau terus menerus.
Saat rahim kembali ke ukuran normal setelah aborsi, perut kemungkinan akan terasa kram.
Namun dalam kebanyakan kasus, hal ini sangat berbahaya dan dapat dihilangkan dengan menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter.
Baca Juga : Riset: 7 Khasiat Luar Biasa Kunyit Lebih Efektif Dari Obat Konvensional, Ini Buktinya!
3. Pendarahan
Pada beberapa wanita, karena perubahan hormon kram setelah aborsi bisa disertai dengan perdarahan atau timbulnya bercak.
Pendarahan mungkin tidak terjadi pada hari pertama, namun begitu timbul dapat berlangsung antara 2 hingga 6 minggu.
Jika aliran darah yang deras berlanjut selama lebih dari 3 jam, sebaknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
4. Sakit punggung
Wanita juga mungkin mengalami sakit punggung secara teratur, selama dan setelah menjalani proses aborsi.
Nyeri ini lebih terasa pada daerah dekat tulang ekor.
Disarankan untuk mendapatkan latihan yang tepat dan istirahat yang cukup agar kondisi ini bisa pulih dan hilang sama sekali.
Baca Juga : Wajib Tahu, Ini 8 Gejala Pembekuan Darah yang Sering Dianggap Sepele
5. Nyeri saat berhubungan intim
Setelah aborsi, leher rahim akan terasa sakit kala berhubungan seks.
Untuk itu, ada baiknya menunggu 1 atau 2 minggu dari masa pemulihan untuk melakukan hubungan intim kembali.
6. Sembelit
Memilih menghentikan kehamilan secara paksa tentunya akan membuat Moms kehilangan darah dalam jumlah yang banyak.
Karenanya, sangat perlu untuk mengonsumsi suplemen zat besi yang diresepkan dokter untuk mengompensasi darah yang hilang dan tetap sehat.
7. Bau lendir
Setelah aborsi ada dua jenis lendir dari vagina, seperti lendir berwarna coklat sampai hitam.
Ini tidak perlu dikhawatirkan karena ini hanya respons alami dari tubuh.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
8. Depresi
Ketika kehamilan dihentikan tiba-tiba sebelum perjalanan normal, hormon dalam tubuh mengalami goncangan sampai batas tertentu.
Hal ini akan berujung pada depresi, karenanya tak ada salahnya Moms berkonsultasi dengan tenaga ahli untuk langkah tepat selanjutnya.
Source | : | Boldsky.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR