Nakita.id - Kabar mengenai penganiayaan terhadap perempuan masih saja terjadi.
Seoang perempuan asal Medan yang bernama Hovonly meninggal dunia pada Mingu (30/12/2018) usai kritis selama 48 hari.
Dikutip dari Tribun Medan, Hovonly meninggal dunia akibat dibakar hidup-hidup oleh mantan pacarnya yang bernama Herald Hasibuan.
Baca Juga : Ditemukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Tsunami Susulan
Herald Hasibuan tega membakar hidup-hidup perempuan yang dicintainya pada Senin (12/11/2018) lalu.
Motif perlakuan keji Herald karena dirinya tidak terima diputuskan oleh Hovonly.
Hovonly mengalami luka bakar yang sangat serius akibat insiden itu.
Sebanyak 45% tubuhnya mengalami luka bakar parah.
Luka bakar tersebut berada di daerah telinga, leher, badan dan kaki.
Tribun Medan pun kembali mengonfirmasi hal tersebut kepada Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi, yang membenarkan Hovonly telah meninggal dunia.
"Benar, bahwa dirinya pada Minggu (30/12/2018) meninggal dunia. Sebelumnya ia dalam kurun waktu sebulan telah mendapatkan perawatan intensif. Namun Tuhan berkata lain," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan.
Sebelumnya, akibat keterbatasan biaya, Hovonly Aprista Simbolon alias Ivo , mahasiswi Pascasarjana UNIMED yang dibakar mantan pacarnya Herald Hasibuan telah dipindah perawatannya dari RS Columbia Asia ke RS Khusus Bedah "Accuplast" Jl. Sei Bahbolon No.40 Medan Baru.
Baca Juga : Bayi Selamat Setelah 30 Jam Terkubur di Reruntuhan Apartemen Setelah Ledakan Gas, ini Penyebabnya!
Perawatan Ivo tidak ditanggung BPJS karena dirinya merupakan korban penganiayaan.
Menurut kakak kandung korban, biaya perawatan Ivo di rumah sakit mencapai ratusan juta rupiah.
Akibat keterbatasan dana, keluarga Ivo masih berhutang di dua rumah sakit.
"Karena adek kami Ivo ini tidak ditanggung BPJS dikarenakan korban aniaya. Jadi kami membawanya dengan jalur umum. Untuk biaya selama perawatan sudah habis 630 juta dan hingga kini masih terutang dari dua pihak rumah sakit," tutur Lasyuli Simbolon selaku kakak kandung Ivo.
Sebelumnya, sambung Yuli, pihak keluarga juga menerima bantuan dari donasi maupun perseorangan.
Lihat postingan ini di Instagram
"Hingga kini kami masih terutang 76 juta di kedua rumah sakit. Kami berharap bantuan para dermawan yang mau membantu kami meringankan masalah kami untuk seikhlasnya menyalurkan bantuan melalui BRI, Querni Simanullang 0042-01-023969-50-6," kata Yuli.
Jenazah Ivo dimakamkan pada Senin (31/12/2018) lalu.
"Rencana kami Ivo dimakamkan Kampung Jawa, Langsa Aceh," ujar Yuli.
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR