Nakita.id - Banyak pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi sebagai pencegahan utama kehamilan. Alasannya bisa bermacam-macam, entah karena sudah terlalu banyak memiliki anak atau Ibu masih punya bayi atau batita yang masih kecil.
Tapi, alat kontrasepsi tak hanya pil KB atau kondom saja, lo. Berikut jenis-jenis alat kontrasepsi. Sebagian telah dijelaskan di artikel "13 Jenis Alat-alat Kontrasepsi. Mulai dari Pil KB Hingga Kondom, Mana yang Paling Efektif Mencegah Kehamilan? (1)"
7# Pil KB Progesteron. Pil ini adalah bentuk kontrasepsi yang umum. Ini bergantung pada perempuan yang mengingat untuk minum pil setiap hari.
Jadi lebih dari 99% efektif jika digunakan dengan rutin setiap saat, yang pada kenyataannya sedikit berbeda. Biasanya, ini sekitar 91 % efektif. "Ini bisa membantu terjadinya gejala pra menstruasi dan periode yang menyakitkan," ungkap Natika.
8# Pil KB. Metode hormonal gabungan yang mengandung estrogen dan progesteron, dan biasanya membuat menstruasi Ibu menjadi teratur, ringan dan kurang menyakitkan, sehingga pil ini menjadi begitu populer.
Namun, tidak semua perempuan bisa menggunakan metode gabungan. Natika menjelaskan, "Seorang dokter atau perawat akan selalu mengawasi sejarah medis Ibu terlebih dahulu - dan mereka dapat memiliki beberapa efek samping yang serius untuk diwaspadai."
Pil kombinasi masih merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan, namun mengandalkan Ibu untuk selalu mengingat minum pil setiap hari.
Meskipun 99% efektif jika digunakan dengan rutin setiap saat, dalam kehidupan nyata, kondisi ini hanya terjadi sekitar 91% efektif.
(Baca juga : Pil KB Darurat Bisa Bantu Cegah Kehamilan? Ini Kata Pakar Tentang Seberapa Efektifnya)
9# Cincin Vagina dan Kontrasepsi Patch. Kontrasepsi cincin vagina dan kontrasepsi patch melepaskan hormon yang sama seperti pil, tapi cincinnya bertahan selama tiga minggu dan patch-nya hanya perlu diganti seminggu sekali. Jadi, jika Ibu menginginkan metode gabungan, tapi minum pil setiap hari adalah masalah, ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
10# Kontrasepsi Pull Out. Penelitian baru telah mengungkapkan bahwa lebih banyak perempuan di Eropa mengandalkan metode kontrasepsi pull out atau menarik penis sebelum berejakulasi saat berhubungan daripada cara lain di dunia.
Hasilnya, yang berasal dari analisis laporan PBB oleh Superdrug menunjukkan, sebesar 7,8% pasangan menggunakan metode ini, meskipun ini adalah salah satu yang paling tidak dapat diandalkan.
Bila metode ini digunakan dengan benar, metode pull out sekitar 96% efektif, artinya dalam setahun, empat dari 100 perempuan akan hamil dengan menggunakan metode ini.
Namun, metode ini jarang digunakan dengan sempurna, menyebabkan sekitar 27 dari 100 perempuan yang menggunakan metode ini hamil setiap tahunnya.
(Baca juga : Bukan Hanya Cegah Kehamilan, Ternyata Ini Manfaat Tak Terduga Jika Perempuan Rutin Minum Pil KB)
11# Kondom. Kondom masih merupakan salah satu pilihan yang paling populer dan memiliki keuntungan besar sebagai satu-satunya metode untuk membantu melindungi Ibu dari infeksi menular seksual.
Metode ini cocok untuk semua orang (walaupun jika kita memiliki alergi lateks, Ibu hanya memerlukan jenis non-lateks), tetapi perlu digunakan dengan hati-hati.
Bila digunakan dengan sempurna setiap saat, kondom pria hingga 98% efektif dan kondom perempuan sampai 95% efektif.
Tapi, Natika mengingatkan, jika Ibu tidak mengikuti instruksi dengan tepat, hanya sekitar 82% efektif (kondom laki-laki) dan 79% efektif (kondom perempuan).
Ia mengingatkan, "Ibu dapat menggunakan kondom di samping metode kontrasepsi yang berbeda untuk perlindungan tambahan, namun jangan pernah menggunakan kondom pria dan perempuan pada saat bersamaan karena bisa saling merusak."
12# Kontrasepsi Diafragma. Diafragma adalah perangkat lateks atau silikon kecil yang sesuai di dalam vagina Ibu dan menutupi serviks masuk ke rahim.
Natika mengatakan bahwa cara ini hanya perlu digunakan saat berhubungan seks, dan 92-96% efektif dengan penggunaan sempurna, atau 71-88% dalam kehidupan nyata.
(Baca juga : Seberapa Efektif KB Kalender untuk Mencegah Kehamilan)
13# Keluarga Berencana Alami. Ini adalah metode kontrasepsi yang melibatkan penggunaan indikator kesuburan seperti suhu tubuh, sekresi serviks dan lamanya siklus haid Ibu untuk membantu Ibu menghindari (atau merencanakan) kehamilan.
Ini mencapai 99% efektif, meski dalam kehidupan nyata sekitar 76% efektif. "Sayangnya, masih ada dua pilihan yang bisa digunakan oleh laki-laki, yakni kondom pria dan vasektomi, namun penelitian masih terus dikembangkan untuk mengembangkan metode baru untuk pria." (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR