Gejala kehamilan ektopik biasanya muncul dua sampai empat minggu setelah perempuan melewatkan masa menstruasi. Keluarnya darah yang tidak teratur dari vagina adalah salah satu gejala paling awal.
Hal ini sering diikuti oleh rasa sakit yang kuat dan terus menerus di satu sisi perut bagian bawah. Namun, perempuan bisa saja tidak mengalami gejala di atas atau rasa sakit yang tidak biasa.
Nyeri tiba-tiba, sakit, dan berat di perut bagian bawah disertai detak jantung dan sakit punggung yang cepat juga merupakan tanda bahwa kehamilan ektopik terjadi. Bahkan, Ibu mungkin akan mengalami pingsan.
Kehamilan ektopik dapat ditemukan selama pemeriksaan panggul dilakukan. Dokter mungkin menemukan pembengkakan di satu sisi panggul, dan gerakan rahim atau ovarium selama pemeriksaan ini yang dapat menyebabkan rasa sakit.
Jika dokter menduga kehamilan ektopik terjadi, ibu hamil akan segera dirawat di rumah sakit. USG struktur panggul dapat mengungkapkan lokasi kehamilan ektopik.
Darah yang telah bocor dari kehamilan ektopik ke rongga perut bisa dideteksi dengan memasukkan jarum berongga melalui dinding vagina di bawah serviks guna menarik darahnya.
Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan memasukkan laparoskopi (instrumen yang ringan dan tubel) ke dalam rongga perut melalui sayatan kecil yang dibuat di bawah pusar.
Baca juga : 3 Tanda Perdarahan Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat secara langsung organ panggul dan secara tepat menemukan kehamilan ektopik. Pengobatan untuk kehamilan ektopik adalah operasi pengangkatan embrio.
Saat kehamilan berada di tuba falopi, seluruh tabung dan terkadang ovarium harus diangkat untuk menghentikan perdarahan. Namun, kadang-kadang kondisi ini memungkinkan dokter untuk melepaskan bagian yang terkena dan merekonstruksi tabung sehingga berfungsi normal di masa depan.
Seorang perempuan yang memiliki satu kehamilan ektopik punya kemungkinan 15 persen untuk mengalami yang kedua kali. Perempuan dengan riwayat kehamilan ektopik sebelumnya harus segera menemui dokter setelah Ibu menduga tengah hamil, sehingga dokter dapat menemukan embrio tersebut.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR