Nakita.id - Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) adalah salah satu ketakutan terbesar orangtua baru, karena ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab hingga kini seputar penyebab pasti bayi meninggal tiba-tiba dalam tidurnya.
Perlu diketahui, SIDS adalah penyebab utama kematian di antara bayi-bayi Kanada dari usia satu bulan sampai satu tahun.
Selama bertahun-tahun lalu, orangtua telah diberi tahu agar meletakkan bayi mereka tertidur secara telentang untuk membantu menghindari SIDS, meskipun penyebab kematiannya tidak diketahui.
Kini, penelitian baru mulai menemukan beberapa jawaban. Kabar baiknya adalah jawaban ini mendukung adanya pedoman tidur saat ini.
Sebuah studi baru dari University of Adelaide di Australia dan Harvard Medical School menemukan adanya kelainan pada bagian otak yang memengaruhi hal-hal seperti pernapasan, dan kontrol gerakan kepala dan leher bayi.
Baca juga : Mencegah Risiko Sindroma Kematian Bayi Mendadak
Hal ini bisa jadi penyebab mengapa bayi yang tidur tengkurap bisa meningkatkan risiko SIDS.
Studi tersebut mengamati 55 kasus SIDS di AS dan menemukan bahwa bayi prematur dan bayi laki-laki lebih cenderung memiliki kelainan.
Meskipun para periset penelitian menunjukkan bahwa mereka masih belum menemukan penyebab pasti SIDS, namun semakin jelas bahwa ada beberapa faktor mendasar yang membuat beberapa bayi lebih rentan terkena SIDS daripada bayi lainnya.
Kelainan yang ditemukan ilmuwan memengaruhi transmisi peptida neuro, yang membantu mengendalikan pernapasan dan detak jantung.
"Bayi dengan kelainan ini cenderung mengalami gangguan respons pernapasan dan motorik terhadap tantangan yang mengancam jiwa selama tidur. Sementara bayi mungkin terlihat sehat, namun ada ketidakmampuan otak dan tubuh anak itu yang merespons secara tepat peristiwa di mana mereka kehilangan oksigen," papar Fiona Bright, rekan peneliti di Adelaide Medical School di University of Adelaide.
Baca juga : Risiko SIDS atau Kematian Mendadak Bayi di Tempat Tidur Masih Tinggi
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR