Contoh pada kasus berat badan kurang akibat kelainan makan seperti bulimia, anoreksia, dan nervosa, penanganannya akan melibatkan ahli penyakit dalam, ahli kejiwaan, dan ahli gizi.
Juga, Ibu akan disarankan menjalani pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi ada tidaknya komplikasi dari kondisi berat badan kurang yang dialami selama ini. Karena biasanya, Ibu yang terlalu kurus sering disertai dengan kondisi anemia dan infeksi.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada faktor penyulit alias hanya BB-nya yang kurang ideal, Ibu cukup mengubah pola makan sehari-hari untuk memperoleh kalori lebih banyak guna menaikkan BB.
Ibu harus makan teratur minimal 3 kali sehari dengan meningkatkan asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang berimbang, selain juga mengonsumsi makanan ringan sebanyak 3—4 kali di antara waktu makan utama.
Misal, setelah sarapan pada pukul 07.00, selanjutnya pada pukul 09.00 atau 10.00, Ibu mengonsumsi kudapan alias makanan ringan berenergi dan bergizi, bisa kue kering ataupun buah-buahan sepert avokad.
Baca juga: Panduan Sarapan Sehat Dan Bergizi Untuk Ibu Hamil
Konsumsi suplemen boleh saja selama benar aturannya, baiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter. Hal lain yang juga penting, batasi kegiatan yang berat dan memicu stres.
Jika kualitas dan porsi makanan yang dikonsumsi sudah baik, tapi Ibu tetap saja kurus, harus dicek adakah hal tak beres pada pencernaan atau gigi Ibu.
Sebab, gigi yang rusak mengakibatkan makanan tidak dikunyah dengan baik, sehingga tak dapat dicerna dan diserap secara sempurna oleh tubuh.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Junkfood
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR