Nakita.id.- Menurut dr. Dwi Rahmawaty, SpOG dari RS Asri, Duren Tiga – Jakarta selatan, ibu dengan berat badan (BB) kurang dari 45 kg alias kurus, bisa mengalami kekurangan berbagai nutrisi dan mineral penting untuk kehamilan, selain juga untuk diri Ibu sendiri.
Kondisi seperti itu berkorelasi dengan rendahnya daya tahan tubuh Ibu. Dalam bahasa lain, jika BB kurang dari 45 kg di awal kehamilan, kondisi ini membuat Ibu rentan mengalami infeksi, meningkatkan risiko persalinan prematur, serta rentan mengalami kesulitan dalam proses persalinan karena kondisi yang lemah dan kurang energi.
Karena kurangnya asupan nutrisi, janin yang dikandung pun bisa mengalami pertumbuhan janin yang terhambat dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Baca juga: Ini Berat Badan Ideal Saat Hamil Dicek Ya Mam
Kondisi ini berkaitan dengan morbiditas selama periode perinatal, seperti hipotermi, hipoglikemi, anemia, dan infeksi. Anak yang dikandung juga berisiko mengalami gangguan kognitif.
Menurut studi yang dilakukan London School of Hygiene & Tropical Medicine, besar kemungkinan (hingga 72%) mamil dengan BB kurang akan mengalami keguguran pada tiga bulan pertama.
Sedangkan pada studi kasus yang dilakukan tim peneliti terhadap 603 perempuan yang BMI-nya kurang dari 18,5 dan pernah keguguran saat janin berusia 13 minggu, setelah BMI-nya naik, sebanyak 116 perempuan berhasil melewati trimester pertama kehamilannya dengan lancar.
Baca juga: Saat Hamil Kok Berat Badan Malah Turun
BMI adalah Body Mass Index, yakni berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. BMI yang digolongkan normal berkisar 18,5—23,0.
Pada ibu dengan BMI sebelum kehamilan < 18,5, dibutuhkan kenaikan BB sebanyak 12—18 kg di akhir kehamilan dengan rata-rata kenaikan BB sebesar 0,4—0,6 kg/minggu.
Hal ini dapat dicapai dengan perbaikan pola makan sesuai kebutuhan kalori dan nutrisi disertai tambahan suplemen seperti multivitamin, zat besi, asam folat dan mineral. Untuk kasus ini, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada faktor penyulit alias hanya BB-nya yang kurang ideal, Ibu cukup mengubah pola makan sehari-hari untuk memperoleh kalori lebih banyak guna menaikkan BB.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR