Nakita.id - Anemia bisa dialami oleh siapa pun tidak terkecuali anak-anak.
Anemia memiliki dampak yang merugikan karena bisa mengganggu proses tumbuh kembang pada anak.
Anemia umumnya merupakan kondisi tubuh kekurangan zat besi sehingga berpengaruh terhadap fungsi hemoglobin (Hb) mengikat dan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Maka seorang anak yang mengalami anemia biasanya akan cepat merasa lelah, lesu, dan tidak bersemangat.
Secara normal, seorang anak harus memiliki antara 3,9 dan 5,3 juta sel darah merah per mikroliter darah.
Jumlah RBC yang ideal bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, bergantung pada usia anak.
Baca juga : Cegah Anemia Pada Bayi
Namun Ibu bisa memperhatikan ciri-ciri jika anak Ibu mengalami anemia.
Memiliki produksi sel darah merah randah
Hal ini sering diakibatkan oleh gizi yang buruk dan kurangnya asupan zat besi.
Kondisi ini disebut sebagai anemia defisiensi besi.
Memiliki penyakit yang mendasari atau kelainan darah yang dirurunkan seperti anemia sel sabit, yang berakibat pada kehancuran sel darah merah yang berlebihan.
Telah kehilangan banyak darah
Kehilangan banyak darah akibat cidera bisa menyebabkan anemia.
Asupan makanan
Anak-anak yang memiliki usia di bawah tiga tahun yang rajin minum susu tapi tidak diseimbangi dengan makanan bergizi lainnya juga bisa menyebabkan anemia
Terdapat jenis anemia pada anak-anak, hal ini dilihat dari apa yang menyebabkan anak-anak dapat mengalaminya.
Anemia defisiensi besi
Anemia megalobastik atau anemia makrositi, yang disebabkan karena kekurangan vitamin B-12.
Baca juga : Anemia Ganggu Tumbuh Kembang Bayi
Anemia sel sabit
Kondisi dimana hemoglobin abnormal (sel darah merah) yang terdistorsi.
Sel yang rusak ini sangat halus dan mudah pecah.
Jenis anemia yang satu ini adalah biasanya karena faktor turunan atau bawaan.
Thalassemia atau anemia Cooley
Merupakan suatu jenis kelainan bawaan karena tubuh memproduksi sel darah merah abnormal.
Thalassemia bisa berupa alpha atau beta, yang bisa major atau minor.
Anemia kronis
Anemia kronis biasanya terjadi pada orang yang memiliki kondisi medis kronis yang melibatkan peradangan.
Bila sumsum tulang tidak mampu menghasilkan cukup banyak sel darah merah dan putih, akan menyebabkan anemia aplastik pada anak-anak.
Baca juga : Anak Pucat, Waspada Anemia
Adapun gejalanya jika anak Ibu mengalami anemia.
Anak mengalami kelelahan parah, mudah marah, sakit kepala, detak jantung cepat, sesak napas, keinginan untuk makan kurang, kehilangan selera makan, dan sakit atau lidah anak mengalami bengkak.
Pengobatan untuk anemia yang dialami anak bervariasi berdasarkan diagnosis, usia anak, riwayat kesehatan dan kondisi kesehatan anak secara keseluruhan.
Pilihan pengobatan yang bisa Ibu lakukan, yaitu
- Perbanyak asupan makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin B-12.
- Transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengobati beberapa bentuk anemia kronis.
- Dalam beberapa kasus, pengangkatan limpa mungkin diperlukan.
- Obat juga dapat diberikan untuk melawan infeksi sumsum tulang atau untuk merangsang sumsum tulang agar bisa menghasilkan lebih banyak sel darah merah.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR