Nakita.id - Banyak masalah kesehatan yang terjadi saat perempuan tengah hamil, salah satunya batu empedu yang membuat kondisi kehamilan menjadi tidak nyaman.
Empedu merupakan zat yang dibuat oleh organ hati, disimpan di kantung empedu. Zat ini membantu tubuh kita untuk mencerna lemak di usus halus.
Tapi, jika terlalu lama berada di kantung empedu, maka lama kelamaan akan berbentuk padat yang disebut juga empedu padat atau batu empedu.
Hal ini lebih sering terjadi pada ibu hamil, bila kantung empedu lebih lamban bekerja untuk mengosongkan empedu, memberi lebih banyak waktu untuk membentuk batu. Masalah terjadi ketika blok batu empedu mengalir melalui organ.
Batu empedu lebih sering terjadi pada kehamilan karena tingkat estrogen yang meningkat di tubuh, kata Dr. Amos Grünebaum, seorang OB-GYN dan profesor di Weill Cornell Medicine di New York City.
Baca juga : 3 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Hamil
Tingkat resistensi insulin yang lebih tinggi juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu empedu dan IMT tinggi, menurut sebuah penelitian tahun 2008 oleh University of Washington.
Kolesterol juga berkontribusi pada risiko pembentukan batu empedu pada ibu hamil. Dr. Amos mengatakan, kelebihan berat badan selama kehamilan dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu kita, yang dapat menyebabkan batu empedu.
"Saat Ibu hamil, kadar estrogen Ibu lebih tinggi dari sebelumnya, dan estrogen sebagian bertanggung jawab atas peningkatan konsentrasi kolesterol di kantong empedu," kata Dr. Amos.
Lalu, bagaimana Ibu tahu jika sedang berisiko mengalami masalah batu empedu selama kehamilan?x
Sebuah studi di tahun 2006 mendiagnosa penyakit batu empedu melalui faktor usia, ras ibu hamil, kelebihan berat badan atau obesitas sebelum kehamilan dan kenaikan berat badan selama kehamilan.
Baca juga : Hati-hati Hiperkolesterol Saat Hamil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR