Ia mengatakan, "Saya diyakinkan oleh para dokter, mereka tidak terlalu peduli pada saat itu.”
"Mereka (dokter) merasa kondisinya membaik meski terus dipantau."
Iris lahir dengan kondisi down’s syndrome dan defek septum atrio-ventrikular, yang ditemukan saat ibunya Hannah hamil 36 minggu.
Orangtua diberi tahu bahwa Baby Iris memerlukan pembedahan untuk memperbaiki kondisinya saat ia berusia sekitar tiga bulan.
Baca juga : Setiap 1 Menit Bayi Meninggal, Kenapa
Namun penundaan, yang diakibatkan oleh kurangnya kamar inap di unit perawatan intensif, mengakibatkan tindakan operasi tersebut terlambat dan Iris meninggal pada tanggal 2 Desember 2016.
Beberapa jam sebelum kematian Baby Iris, Dr Yemi Adenekan mengakui, dirinya telah mencoba untuk menolong sebanyak tiga kali dan gagal.
Konsultan anak Dr Bhupinder Sihra juga mengatakan, pemeriksaan kondisi Baby Iris dilakukan sampai pukul 10.00 waktu setempat, dan dirinya tampak "relatif stabil".
Pemeriksaan kasus tersebut masih akan ditindaklanjuti sampai perkara selesai. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR