Cakar ayam banyak mengandung kolagen, zat yang diperlukan untuk mempertahankan elastisitas kulit.
Dalam hal ini, cakar ayam memang sumber nutrisi yang baik.
Meski begitu, dalam urusan kandungan gizi, kaldu cakar ayam sebetulnya hanya salah satu pilihan membuat kaldu.
Dalam urusan protein, kaldunya tidak lebih hebat daripada kaldu dari bagian lain.
Bagian dada, misalnya, mengandung protein lebih banyak daripada bagian cakar.
Itu sebabnya kalau kita mengharapkan kandungan gizi yang lebih lengkap, misalnya untuk makanan pendamping ASI buat bayi, kaldu sebaiknya tidak hanya dibuat dari saripati cakar, tapi juga dari bagian lainnya yang lebih kaya protein, misalnya dada.
Nah, itulah penjelasan tentang mitos dan fakta dalam membuat kaldu ayam dari cekernya saja.
Yuk, lebih cermat dan teliti dalam memilih bahan baku masakan sehingga lebih lezat dan bergizi. Selamat mencoba.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR