Nakita.id - Ibu yang memiliki kelebihan berat badan atau terlalu kurus kemungkinan meninggal dunia pada saat melahirkan lebih besar, menurut sebuah studi baru di JAMA.
Data dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan, jumlah perempuan di Amerika Serikat yang meninggal saat melahirkan berlipat-lipat ganda sejak 1987. Sementara, tingkat kematian ibu di negara-negara yang memiliki pola makan sehat justru kian menurun.
"Populasi wanita subur saat ini memiliki proporsi tubuh gemuk yang lebih tinggi, usia yang lebih tua, dan wanita dengan kondisi kronis termasuk diabetes dan hipertensi," kata rekan penulis studi Sarka Lisonkova dari Universitas British Columbia.
Faktor-faktor ini diketahui berkontribusi terhadap komplikasi dan, kadang-kadang, kematian di kalangan ibu hamil.
Sebagai contoh kasus, hampir setengah dari wanita di Amerika Serikat memiliki kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan pertama mereka.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, ibu dengan kondisi kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat dan penyakit jantung, serta memungkinkan keturunan mereka akan menderita obesitas dan diabetes seumur hidup.
Tapi penelitian ini adalah yang pertama meneliti bagaimana berat badan seorang ibu memengaruhi risiko kematian mereka saat melahirkan, dan menyimpulkan bahwa ibu yang kekurangan berat badan juga memiliki risiko kematian yang sama besarnya.
Baca juga : Minum Susu Cegah Risiko Komplikasi Kehamilan
Kematian dan komplikasi jarang terjadi, namun hasilnya menunjukkan sedikit peningkatan pada wanita yang kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan sebelum kehamilan.
Secara khusus, risiko penyakit berat atau kematian adalah 0,279 persen lebih tinggi untuk wanita dengan berat badan rendah (indeks massa tubuh kurang dari 18,5), dan 0,176 persen lebih tinggi untuk wanita dengan berat badan berlebih (indeks massa tubuh 25.0-29.9).
Tak hanya itu, risiko juga terjadi sekitar 0,2849 persen lebih tinggi untuk wanita obesitas (indeks massa tubuh 30.0-34.9) dan 0,358 persen lebih tinggi untuk wanita gemuk (indeks massa tubuh 35,0-39,9).
Sementara, risiko kematian atau komplikasi paling besar dialami oleh wanita dengan indeks massa tubuh tertinggi dan ibu yang berat badannya rendah juga mengalami peningkatan risiko.
Temuannya menggarisbawahi pentingnya mempertahankan berat badan yang sehat selama kehamilan, yang idealnya antara indeks massa tubuh 18,5 dan 24,9.
Meskipun hasilnya didasarkan pada penelitian sebelumnya, Lisonkova mencatat bahwa ini sama sekali bukan jawaban mengapa angka kematian ibu di AS sangat tinggi.
Baca juga : Risiko dan Komplikasi Bila Perempuan Melahirkan Normal Setelah Persalinan Sesar
Lisonkova merekomendasikan peneliti melihat kehamilan berisiko tinggi, seperti kelahiran multifetal, untuk menghasilkan sampel yang lebih besar.
Sebaliknya, Lisonkova menyarankan agar setiap ibu harus bekerja keras selama kehamilan untuk menjaga diri dan menjaga berat badan yang sehat demi tubuhnya dan janin yang dikandungnya. (*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR