Salah satu penyebab paling umum adalah dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit (mungkin karena olahraga).
Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam Sports Health tahun 2010 tidak menemukan hubungan tersebut.
Menurut Christopher Hogrefe, M.D., asisten profesor bedah ortopedi di Northwestern Medicine mengatakan, kemungkinan ada penyebab struktural, seperti kaki datar atau masalah sirkulasi, duduk yang terlalu lama, atau duduk dalam posisi yang tidak semestinya, sehingga membuat sirkulasi darah pada kaki tidak lancar.
Selain itu, obat-obatan juga bisa menjadi penyebab kram kaki.
"Beberapa obat, termasuk diuretik, obat asma, dan statin untuk kolesterol juga dipercaya menyebabkan kram kaki," ungkap Dr. Hogrefe.
Namun jika terus diabaikan, kram kaki bisa menjadi sangat serius.
Baca Juga : Kiat Tenang Belanja dan Berteman, Ini Trik Hindari Penipuan Online
Bahkan dapat dikaitkan dengan gangguan neurologis, termasuk penyakit otot (miopati), penyakit saraf (neuropati), penyakit neuron motorik (ALS), dan penyakit Parkinson, kata Dr. Jaffee.
Meski penyebab kram kaki masih belum diketahui secara pasti, beberapa ahli percaya adanya peningkatan selama musim panas dibandingkan dengan musim dingin bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Studi yang dilakukan pada tahun 2015 di University of Alberta menemukan, gejala kram kaki dapat meningkat di musim panas.
Source | : | Menshealth.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR