Nakita.id - Ular merupakan hewan melata yang banyak ditakuti orang.
Sebab, ular dipercaya memiliki bisa mematikan.
Padahal, tak semua jenis ular memiliki bisa yang berbahaya.
Meski begitu, ada beberapa orang yang memutuskan untuk merawat dan menyayangi hewan melata.
Salah satunya adalah seorang gadis asal Bali yang bernama Ni Putu Astridayanti.
Baca Juga : Gadis Dimangsa Hidup-hidup Hingga Tewas oleh Buaya Peliharaannya, Kondisi Tubuh Sudah Tak Utuh!
Ni Putu Astridayanti tinggal tak jauh dari Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan.
Karena kecintaannya kepada hewan melata dan profesinya sebagai penari ular, Ni Putu Astridayanti dijuluki Ratu Ular asal Tabanan, Bali.
Dikutip dari Tribun Bali, Astrid menceritakan kisah hidupnya hingga bisa menjadi Ratu Ular.
Ternyata, Astrid awalnya seperti manusia biasa lain yang takut akan ular.
Namun, rasa takutnya justru membuat Astrid tertantang mempelajari jurus menaklukan ular.
"Pertama-tama saya juga takut ular. Karena saya penasaran dengan sifatnya, kok pas diganggu dia pasang jurus, tidak diganggu dia jalan. Karena penasaran itu saya belajar nangkep-nangkep ular, dari ular yang nggak berbisa, ular piton. Tapi pertama saya masih takut juga. Dag dug dag dug detak jantung saya," tuturnya.
Ketertarikan Astrid dalam mempelajari jurus menaklukan ular terjadi di tahun 2007, saat dirinya menjadi mahasiswi semester 4 jurusan Bahasa Bali IHDN Denpasar.
Rasa penasarannya tersebut justru membuat Astrid lama kelamaan menyukai ular.
Baca Juga : Berkabung Campur Rindu, Ifan Seventeen Sering Kirim Chat ke Dylan Sahara Sambil Senyum-senyum Sendiri
Menurut Astrid, ular memiliki sifat unik yang membuat dirinya semakin tertantang.
Setelah bisa menjinakkan ular, Astrid mulai mencari pundi-pundi uang dari ular peliharaannya berdasarkan saran temannya.
"Karena suda tertarik, teman bilang, ngapain kamu pelihara ular tidak menghasilkan apa. Mending kamu foto-foto cari-cari tamu. Akhirnya sambil kuliah saya bawa ular karena saya kuliah sampai malam dan sesudah itu pertama saya ke Hotel Bali Garden dan Nirmala diajak foto-foto sama bule," akunya.
Hingga pada tahun 2008, Astrid mulai berpikir untuk menjadi seorang penari ular.
"Mulai menari ular sejak tahun 2008. Karena masih nunggu ularnya besar. Udah sebesar lengan baru saya nari ular. Yang saya pakai pertama itu piton Bali dan sekarang sudah mati, pas berumur delapan tahun mati," katanya.
Awalnya, Astrid menari dengan ular yang tak terlalu berbahaya.
Hingga pada tahun 2015, Astrid mulai tampil menari menggunakan ular berbisa mematikan, yaitu King Kobra.
Baca Juga : Ada Isu Orang Ketiga di Tengah Sidang Cerai, Gisel Ungkap Hubungan Gading Marten dan Julie Estelle
"Pakai king kobra, bisa nyium ularnya pas show rasanya lega sekali. Tapi kalau ularnya nggak mau diem dan saya nggak bisa cium, itu bikin jengkel juga," katanya berkelakar.
Astrid juga mengaku pernah mengalami kejadian mistis, yaitu terkena guna-guna ular.
"Kalau di Bali kata leluhur, jangan sampai bergaul ataupun tidur dengan ular, kena guna-guna nanti. Penasaran, ajak tidur ular piton dan benar saya tidak ingin bangun. Ingin tidur saja saya seperti ular. Dan saya tahu, oh ini guna-guna ular. Makanya dukun pake kulit ular yang sudah terkelupas untuk dipakai guna-guna ular," katanya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR