Perusahaan juga telah memberikan hak sesuai dengan UU Kementerian Tenaga Kerja RI No 13 tahun 2003.
“26 toko telah ditutup dan dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, 92% karyawan telah menerima dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja," ujarnya dalam siaran pers, yang diterima Kontan.co.id, Minggu (13/1).
Baca Juga : Tya Ariestya Ungkap Alasan Bedrest Saat Jalani Program Bayi Tabung
Tahun lalu, HERO mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1% senilai Rp 9.84 milliar sedangkan perolehan tahun 2017 adalah Rp 9,96 milliar.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Meski demikian, bisnis non makanan tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat.
Atas hal tersebut perusahaan meyakini bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik dalam menjaga bisnisnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kontan.co.id |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR