Duh! 500-an Karyawan Hero Supermarket Di-PHK Karena 26 Gerainya Tutup

Nakita.id - Moms tentu familiar dengan Hero Supermarket.

Ada kabar tidak menyenangkan dari PT Hero Supermarket Tbk (HERO).

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) harus menjalankan strategi yang mendukung bisnisnya dengan proses efisiensi, salah satunya menutup 26 gerai perusahaan.

Lalu apa dampaknya bagi karyawan?

Baca Juga : Brigpol Dewi Dipecat Setelah Kirim Foto Vulgar, Para Polwan Ini Juga Pernah Bernasib Sama

Sejauh ini dari ada sekitar 500-an, tepatnya 532 karyawan, yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92% karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja.

Seperti dikutip dari Kontan.co.id. Tony Mampuk, Corporate Affairs General Manager PT Hero Supermarket Tbk, mengatakan sebagian besar karyawan telah menerima dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Ajak Dads Terapkan No Labelling di Rumah Yuk, Moms!

Perusahaan juga telah memberikan hak sesuai dengan UU Kementerian Tenaga Kerja RI No 13 tahun 2003.

“26 toko telah ditutup dan dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, 92% karyawan telah menerima dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja," ujarnya dalam siaran pers, yang diterima Kontan.co.id, Minggu (13/1).

Baca Juga : Tya Ariestya Ungkap Alasan Bedrest Saat Jalani Program Bayi Tabung

Tahun lalu, HERO mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1% senilai Rp 9.84 milliar sedangkan perolehan tahun 2017 adalah Rp 9,96 milliar.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Meski demikian, bisnis non makanan tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat.

Atas hal tersebut perusahaan meyakini bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik dalam menjaga bisnisnya.

Baca Juga : Tak Dapat Harta Gono Gini dari Suami yang Sudah Direbut Pelakor, Begini Megahnya Rumah Sarita Abdul Mukti, Bak Istana!

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Setelah kepribadian anak di pagi dan siang hari, berikutnya adalah kepribadian anak di sore hari. Ternyata kepribadian anak bisa Moms kenali sejak si kecil berusia bayi. Sebagai sosok terdekat anak, Moms memiliki kemampuan untuk mengenal si kecil lebih dekat. Apalagi sikap dan kepribadian anak juga ditentukan dari faktor genetik artinya ada sikap yang dimiliki Moms dan Dads ada di dalam diri Si Kecil. Untuk itu, Moms perlu memerhatikan tanda-tanda berikut ini dalam mengenal kepribadian anak. Anak yang senang bergerak dan tidak bisa diam sejak bayi tentu merupakan ciri anak yang aktif. Menggerakan kaki dan tangan lebih sering menunjukkan bahwa anak adalah sosok yang aktif. Selain itu, anak yang aktif juga cenderung tidak memiliki waktu tidur yang lama dan terlihat khawatir saat harus duduk diam saat makan. Di sisi yang lain, anak aktif cenderung lebih waspada dan cepat melakukan keterampilan baru. Kepribadian lain yang kerap dialami anak adalah anak yang ceria. Bayi yang senang tersenyum, tertawa cekikikan dan mukanya selalu cerah menunjukkan ciri anak yang ceria. Namun, anak yang ceria juga bisa menunjukkan rasa tidak suka terhadap sesuatu. Apakah Moms mengetahui kepribadian anak? #nakitaid #kepribadiananak #anak #parenting #tips #tipsnakita #iburumahtangga #mengasuhanak

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 12, 2019 at 3:34am PST

 

"Perusahaan saat ini sedang menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis makanan, oleh karena itu kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usaha di masa yang akan datang," lanjutnya.

Baca Juga : Rutin Konsumsi 8 Makanan ini Mampu Meningkatkan Jumlah Sperma Dads Lho

Asal tahu saja, per 30 September 2018, HERO mengoperasikan 448 gerai, terdiri dari 59 Giant Ekstra, 96 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 258 Guardian Health & Beauty, dan satu gerai IKEA.

Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Tutup 26 gerai, Hero Supermarket (HERO) resmi rumahkan 532 karyawan"

 

 

PROMOTED CONTENT