Tak Perlu Panik Moms, Gigi Bayi yang Baru Tumbuh Bisa Diatasi

Nakita.id - Tumbuh gigi pertama pada Si Kecil adalah milestone yang dinanti sekaligus memusingkan kepala.

Tumbuh gigi adalah pengalaman yang tidak nyaman dan membingungkan bagi Si Kecil, apalagi membuat peradangan, rasa sakit, dan pembengkakan.

Melansir dari Mind Body Green, jika bayi kita usia empat sampai enam bulan, tiba-tiba kesal, sulit tidur, dan mengunyah segala sesuatu yang di dekat mereka, itu adalah tanda gigi bayi bertumbuh.

Maka, segeralah cek gusi Si Kecil, apakah merah dan bengkak.

Moms juga bisa melihat tanda dari peningkatan air liur Si Kecil, karena perhatian Si Kecil terfokus pada menguyah mainan sehingga merangsang produksi air liur.

Pastikan untuk menyeka air liur yang berlebihan sesering mungkin dan menjaga dagu tetap kering untuk menghindari iritasi dan ruam kulit.

Kalau Si Kecil mengalami demam, diare, atau muntah, segera bawa Si Kecil ke dokter.

Meskipun begitu, bukan berarti kita langsung membawa Si Kecil ke dokter ketika ada jalan keluar yang lebih mudah.

Baca Juga : Alasan Penting Moms Perlu Kenalkan Dokter Gigi Pada Si Kecil

Baca Juga : Tanpa Harus ke Dokter, Begini Cara Redakan Sakit Gigi dengan Cepat!

Berikut cara mengatasi Si Kecil yang baru tumbuh gigi pertama.

1. Teething rings

Teething rings adalah penanganan yang paling aman dibanding teething necklace dan teething tablets.

Sebelumnya, teething necklace berbahaya karena kandungan asam suksinat.

Sedangkan teething tablets atau pereda nyeri, berbahaya karena terdapat racun yang disebut belladonna.

Teething rings yang berbentuk cincin berguna untuk memberikan tekanan lembut pada gusi sehingga bisa menenangkan.

Mainan terbuat dari berbagai bahan, termasuk kayu, silikon bebas BPA, dan kain.

Bahan-bahan yang berbeda menawarkan sensasi unik dan tergantung pada pilihan Moms.

Mainan ini juga memiliki tekstur yang beragam sehingga mengalihkan rasa nyeri.

Carilah teething rings yang cukup kecil untuk bisa dipegang sendiri oleh bayi tetapi tidak terlalu kecil sehingga bisa tersedak.

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jangan terlalu khawatir pemakaian obat bisa berdampak negatif. Bila jumlah obat dan lamanya pemakaian obat masih sesuai dengan ketentuan dosis yang dicantumkan, akan aman-aman saja. Apalagi jika obat yang dikonsumsi (diresepkan dokter) memang obat aman bagi ibu hamil. United States Food and Drug Administration (US FDA) menggunakan lima kategori dalam menilai keamanan pemberian suatu obat pada wanita hamil. Obat yang termasuk dalam kategori A dan B tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Penggunaan obat pada kategori C masih dapat dibenarkan bila manfaatnya dipertimbangkan melebihi risiko terhadap janin, misalnya, untuk mengatasi kondisi yang membahayakan jiwa atau untuk mengobati penyakit berat dimana tidak ada pilihan obat lain yang lebih aman. Obat dengan kategori D sudah terbukti dapat menimbulkan dampak negatif pada janin bila diberikan kepada wanita hamil. Namun, obat dalam kategori ini masih dapat diberikan pada wanita hamil bila manfaatnya lebih besar dari risiko potensialnya. Di dalam brosur produk obat, risiko ini dicantumkan dalam subjudul “Peringatan dan Perhatian”. Kategori terakhir adalah kategori X yang bila diberikan pada wanita hamil akan menimbulkan dampak negatif pada fetus dan risiko penggunaannya pada wanita hamil jelas melebihi manfaat potensialnya. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan bagi wanita hamil dan tertera dalam subjudul “Kontraindikasi”. Nah, simak penjelasan selengkapnya di video ini. #nakitavideo #tipsnakita #nakitaid #obatibuhamil #ibuhamilsakit #obat #pregnancytips #pregnant

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 18, 2019 at 9:07pm PST

Baca Juga : Awet Muda Alami dengan 6 Kebiasaan Mudah Ini, Tanpa Perawatan Mahal!

Baca Juga : Diduga Mengantuk, Seorang Pekerja Tewas Tergiling Mesin Pencacah Plastik, Tubuhnya Hancur!

2. Teething biscuits

Bayi yang lebih tua yang sudah terbiasa dengan makanan padat mungkin menikmati teething biscuits untuk menenangkan gusi yang sakit.

Wafer lunak ini sangat bermanfaat untuk bayi yang mungkin tidak makan banyak karena mulutnya yang sakit.

Sambil mengunyah 'mainan' ini, anak Moms juga akan mendapat camilan.

Pastikan untuk mengawasi Si Kecil setiap kali mereka makan, karena biskuit kecil bisa pecah dan menyebabkan anak tersedak.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dengan teething biscuits adalah kandungan gula.

Sama seperti gigi orang dewasa, gigi bayi rentan terhadap gigi berlubang, dan kontak yang terlalu lama dengan makanan super-manis dapat berbahaya bagi gigi baru mereka.

 

PROMOTED CONTENT