Dalam sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di JAMA, Mayer-Davis dan rekan penulis menemukan bahwa kejadian diabetes tipe 2 meningkat antara tahun 2002 dan 2012.
Diabetes tipe 2 adalah faktor risiko kardiovaskular dan berkontribusi terhadap stroke.
Menggunakan analisis berbasis populasi, untuk anak-anak berusia antara 10 dan 19 tahun, mereka menemukan bahwa ada peningkatan 4,8% per tahun dalam kejadian diabetes tipe 2.
Peningkatan ini terutama terlihat di antara kelompok ras dan etnis minoritas.
Misalnya, di kalangan pemuda asli Amerika, ada peningkatan dari 3,1% menjadi 8,9%.
Dari catatan, hasil penelitian ini sependapat dengan temuan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti yang sama: Antara tahun 2001 dan 2009, ada juga peningkatan prevalensi diabetes tipe 2 di kalangan anak muda.
Baca Juga : Rutin Minum Campuran Air Hangat dan Sari Jeruk Nipis, Tubuh Akan Alami Manfaat Ini!
Peningkatan stroke dan faktor risiko yang terkait di antara orang dewasa muda memprihatinkan karena setidaknya dua alasan:
1. Stroke dapat menyebabkan kecacatan yang serius, dan ketika orang muda menjadi cacat karena stroke, kemampuan mereka untuk mencari nafkah menjadi terbatas.
Dampak emosional dan ekonomi tidak hanya memengaruhi penyandang cacat terkait stroke, tetapi juga anggota keluarga.
2. Meskipun stroke pertama cenderung lebih ringan, stroke di masa depan lebih serius dan melemahkan daripada yang pertama.
Dengan demikian, peningkatan frekuensi stroke pada orang dewasa muda ini bisa menjadi tanda awal dari epidemi yang jauh lebih merusak dalam beberapa dekade mendatang.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | verywellhealth.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR