Nakita.id - Moms pernah menghadapi Si Kecil yang marah-marah hingga memukul atau melempar sesuatu?
Melansir Psychology Today, kebanyakan balita menjadi agresif pada waktu-waktu tertentu.
Namun itu bukan bentuk kenakalan atau Si Kecil tidak mau menuruti Moms, kemarahan Si Kecil merupakan caranya memberitahu sesuatu.
Sayangnya pada usia balita, kemampuan linguistik dan pola emosi anak belum sepenuhnya terbentuk untuk cakap berkomunikasi dengan jelas.
Baca Juga : Anak Suka Mengamuk dan Berteriak-teriak? Cegah dengan Cara Ini
Akibatnya Moms sulit memahami apa yang diinginkan Si Kecil, dan ia merasa tak diperhatikan.
Jalan satu-satunya agar Moms memerhatikan, menurut pemahaman terbatas seorang balita, adalah melakukan tindak agresif seperti marah dan melempar sesuatu.
Akan tetapi Moms tak perlu khawatir, bukan berarti Si Kecil seterusnya akan agresif.
Moms pun dapat mengontrol agar Si Kecil tak selalu mengamuk.
Ini 10 cara menghindari kebiasaan ngambek Si Kecil.
1. Berikan perhatian penuh
Sebisa mungkin Moms sebaiknya tidak menggunakan gadget ketika bersama Si Kecil.
Berikan respon dan perhatian penuh tiap Si Kecil berkata maupun melakukan sesuatu.
Dengan begitu ia tak perlu berusaha lebih keras menarik perhatian Moms dengan mengamuk hingga memukul sesuatu.
Baca Juga : Hari Gizi Nasional: Melengkapi Gizi Anak Dengan Minyak Zaitun
2. Peluk Si Kecil
Ketika Si Kecil marah, ia sebenarnya butuh diperhatikan dan merasa tak mendapatkan cukup kasih sayang.
Secara rutin, Moms sebaiknya menunjukkan jika Moms menyayangi Si Kecil dengan memberikan pelukan atau gestur fisik lainnya.
Sentuhan-sentuhan orangtua dapat menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sehingga Si Kecil tak mudah marah karena merasa kurang perhatian.
3. Jaga rutinitas
Si Kecil merasa aman jika rutin melakukan kegiatan tertentu bersama Moms, sebab dunianya tak terasa asing.
Maka sebaiknya Moms mengikuti jadwal tertentu untuk makan, bermain, hingga tidur bersama Si Kecil.
Tak hanya mengurangi tendensi Si Kecil untuk marah-marah, kebutuhan fisiknya pun akan terpenuhi dengan jadwal tersebut.
4. Berikan pilihan
Mengekang anak ternyata dapat memengaruhi luapan emosinya, Moms.
Ketika Si Kecil memiliki kontrol atas beberapa hal tertentu, ia akan merasa tenang dan tidak dibatasi.
Maka Moms dapat memberikan pilihan-pilihan kecil yang masuk akal untuk diputuskan oleh Si Kecil sendiri.
Misalnya memberi pilihan dongeng untuk dibacakan, atau menanyakan apakah Si Kecil perlu bantuan saat mengenakan sepatu.
5. Berikan suasana baru
Kadang kemarahan Si Kecil merupakan wujud kebosanannya.
Pastikan dalam kegiatan sehari-hari, Si Kecil mendapatkan aneka stimulasi dari lingkungannya.
Musik, sentuhan, interaksi sosial, dan pemandangan baru dapat membuat Si Kecil terhindar dari rasa bosan.
Baca Juga : Cara Supaya Janin Sehat, Di Masa Awal Kehamilan Hindari 10 Makanan Ini!
6. Berikan waktu bermain yang cukup
Si Kecil yang mudah marah bisa jadi pertanda ia tak mendapat waktu bermain yang cukup.
Balita idealnya mendapat waktu bermain aktif yang melibatkan gerak fisik kira-kira 3 jam setiap hari.
Baiknya kegiatan fisik itu dilakukan di luar rumah, Moms.
Jika Si Kecil mulai rewel, Moms bisa coba mengajaknya bermain di luar.
7. Pastikan suasana kondusif
Anak-anak menirukan apa yang terjadi di sekitarnya.
Maka jika Si Kecil pernah melihat seseorang marah dan memukul sesuatu untuk mendapatkan apa yang diinginkan, bisa jadi ia meniru cara itu untuk memenuhi keinginannya.
Atau saat suasana rumah cukup tegang, kemarahan Si Kecil merefleksikan apa yang ia rasakan dari lingkungannya.
8. Tunjukkan jalan keluar lain
Moms dapat menghindari kebiasaan Si Kecil marah-marah untuk mendapatkan sesuatu dengan memperlihatkan jika tak semuanya bisa diselesaikan dengan tindakan agresif.
Saat mengobrol dengan Si Kecil, Moms bisa mengajaknya berandai-andai jika Moms yang marah pada Si Kecil karena suatu hal.
Baca Juga : Cari Tahu Kepribadian Si Kecil Menurut Jam Lahirnya di Pagi Hari!
Biarkan Si Kecil menuangkan pikirannya bagaimana ia menyelesaikan masalah tanpa marah.
Kemudian Moms bisa berikan penjelasan apa saja yang dapat dilakukan ketimbang marah untuk mendapatkan sesuatu.
9. Ajarkan Si Kecil menahan rasa marah
Moms bisa mencoba membuat daftar berisi apa saja yang bisa dilakukan saat marah ketimbang memukul atau melempar sesuatu, kemudian ajak Si Kecil memahaminya.
Misalnya mengatakan apa yang diinginkan, atau menyendiri di tempat tertentu.
Dengan begitu saat ia marah, Si Kecil akan mencoba mengalihkan kemarahannya dengan hal-hal selain melakukan tindakan agresif.
10. Menjadi contoh yang baik
Si Kecil akan meniru orang terdekatnya, dalam artian Moms lah yang menjadi panutannya.
Berarti Moms perlu menunjukkan pada Si Kecil jika Moms pun tak akan meluapkan kemarahan dengan cara agresif.
Moms perlu menjaga kondisi mental sebaik mungkin untuk menjadi contoh baik bagi Si Kecil.
Pastikan Moms selalu merasa gembira, sehat, dan optimis dalam menjalani hari.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | psychology today |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR