Nakita.id - Setelah bebas dari Rutan Mako Brimob, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemani Bripda Puput Nastiti Devi langsung mengunjungi rumah Oesman Sapta Odang alias Oso.
Dalam pertemuan itu, Ahok dan Puput Nastiti Devi mulai menunjukkan kemesraan mereka seolah membenarkan kabar pernikahan 15 Fbruari 2019 nanti.
Ahok juga terpancing menceritakan pertemuan dan rencana pernikahannya dengan Puput kepada Oso.
Baca Juga : Selisih 31 Tahun, Ahok Ungkap Alasan Pilih Puput Jadi Istrinya dan Terbongkar Kesan Sang Ibu
Pada awalnya Ahok hanya seorang diri berbincang dengan Oso.
Ahok sempat bicara berbagai hal terlebih dulu sampai akhirnya Oso mengonfirmasi gosip dirinya akan menikahi seorang Polwan.
Ahok pun membenarkannya, dan menceritakan kisah itu panjang lebar.
Sampai di satu cerita akhirnya Ahok BTP meminta Bripda Puput ikut bergabung dalam pembicaraan itu.
Rupanya sejak awal Bripda Puput ikut dengan Ahok BTP, tetapi menunggu di dalam mobil bersama staf Ahok BTP.
Bripda Puput masuk ruangan dengan santun, banyak tersenyum, dan lekas menyalami Oso.
Dari cerita Ahok BTP kepada Oso, setidaknya ada tiga hal yang membuat Ahok memilih Bripda Puput menjadi istrinya.
Baca Juga : Cerita Sang Ayah, Vanessa Angel Pernah Jadi Korban Kekerasan Mantan Pacar, Dipukul Hingga Disundut Rokok
Dalam ceritanya kepada Oso, Ahok menyebut sebenarnya dirinya tak pernah punya pikiran akan menikahi seorang Polwan.
Semuanya terjadi secara alami.
Bahkan tadinya ibu Ahok juga tak yakin Puput mau dinikahi Ahok BTP.
“Ibu saya bilang, kalau dia mau sama kamu untung lho, Hok. Saya sih enggak yakin dia mau ama lu, Hok," ujar Ahok BTP mengikuti ucapan ibundanya.
Benar, ibunya memang menyuruh mantan Gubernur DKI itu untuk menikah lagi.
“Mama saya bilang, begini, Hok. Saya enggak mungkin mengurus kamu, tinggak sama kamu,” ujar AHok menirukan sang ibu.
“Saya sudah 70-an. Mau sampai kapan? Mama saya selalu bilang istri kamu itu harusnya pengganti saya (ibu) soal masak memasak, bikin kue, dan ngurusin kamu.
“Yang dulu kan enggak mau. Mama saya udah bilang, menikah jangan nikah sama janda … pasti ada masalah. Kalau menikah harus sekarang.
“Kalau udah 55 baru menikah, anakmu kasihan. Kalau sudah 55 engak usah nikah lagi. Kalau nikah sama perawan dia pasti nuntut anak," ujar Ahok BTP membuka penjelasannya kepada Oso soal alasannya menikah lagi.
Ahok juga menyebut ia dan Puput memiliki garis tangan yang sama.
Pengecekan garis tangan dilakukan karena Ahok kesulitan mencari alasan paling tepat kenapa ia memilih Bripda Puput.
Sampai akhirnya rekannya sesama Tionghoa menyarankan untuk melihat garis tangan.
Orang tionghoa mempercayai itu.
“Mungkin lu akan jadi orang hebat, Hok, setelah keluar (dari penjara).
“Jadi orang kaya. Istrimu yang dulu itu enggak punya nasib mendampingi. Orang Tionghoa percaya engga bisa terima itu hoki. Makanya kamu harus bisa (cari) yang sama hokinya sama kamu, garis tangannya sama," kata Ahok menirukan ucapan rekannya.
Ketika itu Ahok BTP berpikir garis tangan tak mungkin sama.
Tapi Ahok pun berpikir alasan garis tangan untuk memilih Bripda Puput cukup enak.
“Kalau saya (pakai) alasan Djarot, salah; alasan emak saya, salah; coba kalau saya alasannya karena garis tangannya sama. Itu berarti saya jawabnya enak dong," kata Ahok BTP.
Ternyata setelah dicek, Ahok memiliki garis tangan yang sama dengan Bripda Puput.
Dalam perbincangan bersama Oso, Ahok juga bercerita tentang Veronica Tan.
"Ini cerita lucu. Mantan istri saya kan tidak pernah mau dikawal. Ke mana-mana dia tidak mau dikawal,” ujar Ahok.
Baca Juga : Jelang Pernikahan, Bripda Puput Akui Kesehatan Ibu Ahok Membaik: 'Tau Anaknya Ada yang Mau Ngurusin'
Penjelasan soal itu kelihatan terpotong dalam video di Osotv channel.
Sehingga tak ada penjelasan apakah Bripda Puput yang kemudian menjadi ajudan Veronica Tan ketika itu.
Tapi dari beberapa foto yang beredar sejak lama, memang terlihat seorang wanita mirip Bripda Puput kerap bersama dengan Veronica Tan.
Berkat rencana pernikahannya dengan Puput, Ahok mengaku mamanya menjadi lebih sehat.
"Yang pasti mama saya lebih sehat, kolesterolnya di bawah 200. Jalan kaki ke mana-mana. Sehat sekali mama saya, kemana-mana kuat," ujar Ahok menceritakan kondisi kesehatan ibundanya.
"Karena kan sudah tahu anaknya ada yang ngurusin," sambung Puput.
"Ke mana-mana, bilang Puput, ‘nanti kamu yang urus ya!'," ujar Ahok menirukan perkataan ibundanya.
Baca Juga : Nikah Di Usia Remaja, Begini Tampilan Hunian Minimalis dari Anak Ustadz Arifin Ilham
"Mama udah percaya semua sama saya gitu," jelas Puput.
Puput lalu menceritakan lokasi rumahnya yang tak jauh dari tempat Ahok dipenjara.
"Saya tinggalnya persis di belakang Mako Brimob. Jadi saya kalau ke Mako cuman 7-10 menitlah, kalau nggak macet," ujar Puput.
Wanita asli Nganjuk, Jawa Timur, itu lalu mengaku bahwa ayahnya lebih muda dari Ahok.
"Papanya lebih muda dari saya," ujar Ahok.
"Papaku kelahiran 68, masih aktif (Polisi)," jelas Puput.
Dalam percakapan itu, Puput Nastiti Devi pun keceplosan menyebut Ahok dengan panggilan sayangnya, yaitu 'Yeobo' yang merupakan Bahasa Korea Selatan.
Kemudian ia pun langsung menjelaskan pada Oso soal panggilan sayangnya itu.
"Saya kan kebetulan manggil bapak (Ahok) yeobo," ujar Puput.
Mendengar hal itu, Ahok langsung buka suara dan ikut menjelaskan.
"Yeobo itu Bahasa Korea artinya honey, ini korban film-film asmara Korea," kata Ahok disambut tawa Puput dan Oso.
Puput pun membenarkan pernyataan Ahok dan mengaku memang suka segala hal berbau Korea Selatan.
Lebih lanjut Ahok kembali menjelaskan kalau kata 'Yeobo' itu merupakan panggilan istri untuk suami.
Sementara 'Buin' adalah panggilan suami untuk istrinya.
"Kalau panggil suami itu yeobo, kalau saya panggil (puput) buin," ucap Ahok.
Puput pun mengungkapkan kalau panggilan sayangnya memang terkesan unik, agar beda dari yang lain.
"Kayaknya kalau (panggilan) sayang atau cinta itu udah biasa ya pak, jadi panggilnya yebo gitu aja," ujarnya.
Artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul mau-nikah-dengan-puput-nastiti-devi-ahok-papanya-lebih-muda-dari-saya?page=all
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR