Pada tahun yang sama 1972, ia memulai usaha properti melalui perusahaan bernama PT Duta Pertiwi.
Seiring berjalannya waktu, Eka terus mengembangkan usahanya, mulai dari sektor perbankan melalui Bank Sinarmas, telekomunikasi dengan PT Smart Telecom, hingga pabrik kertas Asia Pulp & Paper.
Dalam sebuah wawancara khusus dengan Harian Kompas pada 1995, Eka membagikan salah satu strateginya dalam berbisnis yakni belajar mengendalikan uang.
Misalnya, ketika memperoleh laba Rp100, jangan berbelanja Rp90.
"Wah, itu cilaka betul," kata Eka.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR