Nakita.id - Polycystic ovarian syndrome atau PCOS, adalah gangguan endokrin dan penyebab umum ketidaksuburan pada wanita.
PCOS memiliki hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi menjadi tidak normal, dan menyebabkan ovulasi tidak teratur atau tidak ada.
Kita yang memiliki PCOS memiliki ovarium polikistik yang berarti ovarium memiliki banyak kista kecil, jinak, dan tidak nyeri.
Tetapi ovarium polikistik tidak selalu mengarah pada PCOS.
Melansir dari Very Well Family, berikut gejala sindrom ovarium polikistik.
1. Ketidaksuburan
2. Anovulation
3. Amenorrhea
4. Keguguran berulang
5. Pertumbuhan rambut yang tidak normal atau hirsutism, yang tumbuh di atas bibir, dagu, sekitar puting, dan perut
Baca Juga : Pasangan Pengantin Baru? Nih Cermati 7 Tanda-Tanda Kehamilan
6. Jerawat
7. Kulit wajah dan rambut yang berminyak
8. Male pattern balding
9. Obesitas (tetapi wanita yang memiliki berat normal juga bisa terkena)
10. Resistensi insulin
Baca Juga : Kafein Bisa Menurunkan Kesuburan Perempuan, Ini 4 Makanan Lain yang Memengaruhi
11. Androgen yang tinggi, juga dikenal sebagai hiperandrogenisme
12. Peningkatan kadar hormon LH
Tidak semua gejala di atas harus dialami Moms, karena masing-masing orang berbeda.
Keterkaitan PCOS dan ketidaksuburan
Tingkat hormon abnormal yang terkait dengan PCOS menyebabkan masalah dengan ovulasi.
Ketidakteraturan dalam ovulasi ini adalah penyebab utama ketidaksuburan.
PCOS juga ada keterkaitannya dengan risiko keguguran.
Penelitian menunjukkan PCOS mempengaruhi tingkat keguguran sekitar 20 sampai 40 persen dari populasi umum.
Baca Juga : Mendeteksi Ovulasi dari Lendir Serviks Agar Moms Cepat Hamil
Tidak ada penelitian pasti PCOS menyebabkan keguguran tetapi ada teori yang mendasarinya:
- Kualitas sel telur yang buruk, berhubungan dengan prematur atau ovulasi yang terlambat
- Resistensi insulin
- Lingkungan yang kurang menguntungkan bagi embrio untuk ditanamkan di lapisan uterus
Baca Juga : Ingin Hamil Anak Kembar? Ketahui Peluang Moms Lewat 5 Hal Ini
Mendiagnosis PCOS
- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada, yang disebabkan oleh anovulasi kronis
- Melihat dari tes darah atau tanda-tanda luar seperti pertumbuhan rambut abnormal dan jerawat
- Adanya ovarium polikistik dari pemeriksaan USG
Penanganan PCOS
Tergantung apakah Moms merencanakan kehamilan atau tidak.
Kalau merencanakan kehamilan, gunakan pil KB untuk membantu mengembalikan siklus dan membantu mengurangi jerawat dan pertumbuhan rambut yang tak diinginkan.
Hal yang perlu Moms ketahui juga adalah pil KB tidak dapat menyembuhkan PCOS karena pil ini hanya membantu mengembalikan siklus, namun selesai mengonsumsi pil akan membuat siklus Moms kembali kacau.
Baca Juga : Bayi 2 Tahun Terancam Diamputasi Kakinya Usai Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging, Penyebabnya Sepele!
Selain itu, Moms dapat menggunakan clomid, dapat membantu menstimulasi ovulasi.
Metformin adalah obat yang biasa dipakai untuk resitensi insulin.
Letrozole adalah obat kanker, kadang-kadang digunakan di luar label untuk merangsang ovulasi.
Baca Juga : Jadi Salah Satu Pedangdut dengan Bayaran Termahal, Intip Mewahnya Dapur Di Rumah Inul Daratista
Perbedaan hamil biasa dengan hamil dengan PCOS
Moms yang hamil dengan PCOS memiliki risiko kompilasi kehamilan.
Seperti diabetes, kehamilan dengan tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan prematur.
Pemicu PCOS yang paling sering adalah obesitas dan resitensi insulin.
Oleh karena itu, Moms harus menjaga berat badan saat hamil, memastikan perawatan prenatal, dan makan makanan sehat.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Very Well Family |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR