Menurut Dr Carandang, menggunakan label seperti itu dapat membuat anak mengembangkan perasaan dendam terhadap orang tua dan mulai percaya bahwa mereka benar-benar 'malas' atau 'bodoh' juga.
3. Memperlihatkan contoh bullying
Anak-anak tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan orang tua mereka, tapi mereka juga memahami apa yang orangtua lakukan.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Coba Pahami Si Kecil Agar Tak Terjadi Labelling di Rumah
Jadi jika mereka melihat ayah mereka berbicara dengan sikap kasar pada ibu mereka, anak-anak mungkin mulai berpikir bahwa tidak apa-apa bagi pria untuk memperlakukan perempuan sebagai 'sosok yang mempunyai pangkat lebih rendah dari lelaki', dan bagi perempuan untuk menerimanya.
Lihat postingan ini di Instagram
"Ini karena anak-anak meniru dari orang tua mereka," kata Dr Carandang.
4. Membiarkan pilih kasih memengaruhi kedisiplinan
Meskipun kebanyakan orangtua selalu menyangkalnya, beberapa memang punya anak favorit, dan seringkali kesalahan anak-anak itu tidak dihukum sedangkan saudara mereka tidak.
Dr. Carandang menekankan bahwa ketika anak-anak bertengkar, sangat penting untuk mendengarkan mereka secara objektif sehingga orangtua dapat bereaksi dengan adil.
Dan bahkan jika anak yang lebih tua harus lebih mengalah, penting juga untuk tidak mengabaikan kebutuhan emosional mereka.
"Apa yang tidak kita lihat adalah bahwa asal-usul (perilaku) itu bisa menjadi rumah, jadi kita harus waspada bagaimana kita mendisiplinkan anak-anak kita. Kita harus menyingkirkan atau tidak memberi label secara emosional pada anak-anak kita," kata Dr. Carandang.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Hindari Labelling, Ibnu Jamil Pilih Berikan Motivasi pada Anak
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR