Nakita.id - Liliyana Natsir dikenal sebagai pebulu tangkis andal yang telah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia.
Tak hanya berprestasi di dunia olahraga, Liliyana yang lebih dikenal dengan panggilan Butet ini juga ternyata memiliki otak yang encer.
Tidak heran, ternyata ada alasan medis yang menjelaskan kalau banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan para atlet berpengaruh pada kecerdasan dan perkembangan otaknya.
Baca Juga : Liliyana Natsir Gantung Raket, Begini Sepak Terjangnya di Dunia Bulutangkis Hingga Sabet Banyak Gelar
Setelah memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis, Butet berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka didampingi Menteri Olahraga Imam Nahrawi pada Selasa (29/1/2019).
Usai pertemuan tersebut Jokowi mengaku sudah merestui Butet untuk menjadi Apatur Sipil Negara (ASN).
Lebih lanjut, Imam Nahrowi bahkan mengaku terkejut dengan hasil tes ujian kompetensi dan administrasi milik Butet.
Baca Juga : Artis Saphira Indah Dikabarkan Meninggal saat Hamil, Masalah Ini Bisa Jadi Penyebab Ibu Hamil Meninggal
Dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert dari Combiphar dalam acara peluncuran Combi Run Academy 2019 di Jakarta, Selasa (29/01/2019) menjelaskan ternyata aktivitas fisik mampu mengoptimalkan pertumbuhan prefrontal cortex.
Prefrontal cortex (PFC) adalah korteks serebral yang menutupi bagian depan lobus frontal pada otak manusia.
Ini adalah tempat terjadinya perkembangan mental yang paling signifikan pada manusia.
Baca Juga : Mandala Shoji, Mantan Pacar Vanessa Angel Masih Buronan, Ini Unggahan Terakhir di Instagramnya!
Menurut dokter Sandi, bagian ini berperan dalam menentukan kecerdasan seseorang.
Prefrontal cortex juga berfungsi untuk mematangkan kemampuan mengambil keputusan, mengembangkan kepribadian, dan kemampuan bersosialisasi.
Agar dapat berkembang dengan sempurna, prefrontal cortex membutuhkan pengaruh dari hormon endorfin.
Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan seseorang, produksi hormon endorfin dalam tubuhnya akan semakin tinggi.
Hormon ini membantu menekan stress dan memberikan perasaan bahagia sehingga otak manusia dapat berkembang dengan baik.
"Saat kita melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, misalnya, otak kita sesungguhnya sedang bekerja" tutur dokter Sandi.
Pertumbuhan prefrontal cortex akan lebih maksimal jika olahraga atau aktivitas fisik banyak dilakukan sejak masa kanak-kanak saat proses tumbuh kembang mencapai titik optimal.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik di masa kanak-kanak juga dapat meningkatkan pertumbuhan gen Deleted in Colorectal Cancer (DCC) yang dapat menyebabkan kanker usus besar saat dewasa nanti.
Baca Juga : Dikabarkan Meninggal Saat Hamil Anak Pertama, Saphira Indah Dikenal Sebagai Istri yang Jago Bikin Kue
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR