Rasa Bersalah
Ini adalah perasaan yang sangat umum dialami wanita usai perceraian.
Walau penyebab keretakan rumah tangga akibat kesalahan suami (misal berkhianat atau punya tabiat buruk), namun hal ini tak serta merta melepaskan Moms dari perasaan bersalah.
Beberapa wanita merasa bersalah karena tidak bekerja lebih keras untuk membuat pernikahan itu berhasil, terutama jika sudah memiliki anak.
Penolakan dan isolasi
Baik itu kenyataan atau hanya perasaan saja, banyak wanita menganggap dirinya ditolak oleh kelompok sosial mereka usai menyandang status janda.
Mungkin Moms malu tentang perceraian dan tidak tahu bagaimana mendiskusikan perasaan atau ketakutan itu.
Beberapa wanita mengalami keterasingan dari orang-orang yang menganggap perceraian adalah hal yang buruk.
Puncak dari masalah mental usai perceraian adalah depresi.
Kehancuran dan ketidakpastian yang menyertai perceraian dapat memunculkan depresi dan kecemasan.
Terlepas apakah Moms memiliki riwayat sebelumnya dengan masalah kesehatan mental ini, stres berat karena perceraian dapat menyebabkan perasaan luar biasa yang sering kali sulit diatasi.
Gangguan psikologis ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tetapi Moms harus mewaspadai tanda dan gejala yang menyertainya sehingga Moms dapat mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika diperlukan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR