Namun sebuah studi dari Thomas Jefferson University, Philadelphia, Amerika, mendapati bahwa kegigihan Moms saat menghadapi persalinan lama bisa menjadi bekal untuk menghindari operasi caesar.
Seperti dikutip dari Tabloid Nakita, para peneliti menemukan bahwa pada ibu hamil yang diberi waktu lebih lama untuk bersalin daripada waktu yang disarankan, tingkat kemungkinan dilakukan operasi caesar menurun hingga 55 persen.
Peneliti membiarkan perempuan yang mengalami bukaan lebar untuk bersalin selama empat jam setelah menerima satu suntikan epidural (biasanya tiga suntikan) sebelum menelepon dokter.
"Ini memang studi kecil (hanya diikuti 78 ibu hamil yang melahirkan pertama kali), sehingga perubahan formal dalam aturannya harus didasarkan pada sampel ibu hamil yang lebih besar," ujar pemimpin studi Alexis C.
Gimovsky, MD, sambil menjelaskan bahwa kebanyakan dokter mengikuti aturan dua jam bagi ibu hamil yang memilih untuk mendapatkan epidural, dan tiga jam setelah suntikan yang pertama.
“Namun studi ini menunjukkan bahwa apa yang kami observasi dalam praktik, ada keuntungannya membiarkan perempuan bersalin lebih lama," tambahnya.
Menurut para peneliti, sekitar 32 persen dari persalinan di Amerika dilakukan melalui operasi caesar, dan 10-15 persen di antara mereka disebabkan karena menaati aturan dua jam.
KOMENTAR