Kenali 4 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memperparah Diabetes

Nakita.id - Tahukah Moms, angka pengidap diabetes tipe 2 di dunia terus bertambah naik setiap tahunnya.

Bahkan diperkirakan pengidap diabetes tipe 2 akan terus melonjak naik hingga mencapai 21,3 juta orang di tahun 2030.

Diabetes tipe 2 tidak datang secara tiba-tiba, dan bisa sangat sulit dideteksi.

Kecuali jika gejalanya sudah menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Baca Juga : Cegah Risiko Diabetes, Turunkan Gula Darah dengan 4 Makanan Ini

Itu kenapa mayoritas penderita diabetes merupakan orang-orang usia produktif.

Faktor risiko utama diabetes adalah gaya hidup yang buruk, yaitu pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

Nah Moms, gaya hidup sehat dapat membantu pengobatan dan kualitas hidup para diabetesi.

Namun, banyak diabetesi usia produktif yang masih lengah dengan beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata dapat memperparah gejala diabetes, seperti:

1. Sering curi-curi waktu ngemil makanan

Baca Juga : Perusahaan Jepang Produksi Kondom Tertipis di Dunia, Begini Sensasi yang Dijanjikan!

Diabetesi sebenarnya boleh-boleh saja untuk ngemil, tapi tetap ada aturannya.

Sebaiknya pilih camilan yang lebih sehat dan porsinya juga harus dibatasi.

Minuman yang mengandung tambahan gula, tentu bisa menaikkan kadar gula darah dan berat badan Moms.

Jadi, coba Moms pertimbangkan kembali pilihan makan untuk ngemil.

Ganti minuman soda, permen, donut, atau kue manis lainnya dengan buah, biskuit, atau susu rendah gula.

2. Melewatkan sarapan

Siapa pun pasti pernah bangun kesiangan, termasuk para diabetesi.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Penasaran enggak sih Moms hal apa saja yang dilakukan janin dalam kandungan? Ternyata aktivitas ini yang dilakukan! 1.Janin bisa mendengar, melihat dan merasakan Ternyata janin memang bisa mendengar dan merasakan apa yang Moms lakukan. Indera pendengaran janin mulai minggu ke 8 dan mulai dengan mendengarkan suara aliran darah dan denyut jantung. Pada minggu ke 25, janin sudah bisa mendengar serta mengenali suara orang sekitarnya. Sementara janin sudah mulai melihat pada usia kehamilan 27 minggu. Otak janin sudah bisa bereaksi terhadap cahaya yang dilihat. 2.Janin bisa tertawa dan menangis Janin ternyata sudah mampu mengeskpresikan gerakan wajah seperti tertawa dan menangis pada usia kehamilan 24 hingga 36 minggu. Pada usia 24 minggu janin sudah mampu menggerakan otot di wajah misalnya membuka mulut. Pada usia kehamilan 35 minggu ia dapat menggabungkan gerakan otot wajah sehingga membentuk ekspresi yang bisa dikenali. 3.Janin bisa merasakan makanan yang Moms makan Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa rasa makanan ternyata sudah bisa dikenali janin melalui cairan ketuban. Rasa buah, sayur dan makanan lainnya terbukti dapat dirasakan lewat cairan ketuban. Pada usia 16 minggu, janin sudah bisa mengecap rasa sehingga bisa mengenali makanan yang masuk lewat cairan ketuban. 4.Janin bisa tidur Salah satu hal unik yang dilakukan janin dalam kandungan adalah tidur. Pada usia kehamilan 32 minggu, janin memanfaatkan waktu 90% hingga 95 selama satu hari untuk tidur. Sementara menjelang waktu kelahiran, janin akan tidur sebanyak 85% hingga 90% per hari. Bahkan beberapa ahli percaya bahwa janin bisa bermimpi apa yang mereka alami selama di dalam rahim. #nakitaid #tipsnakita #janin #pregnancy #pregnant #kehamilan #tipskehamilan #pregnancytips #parenting #tipsparenting

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Feb 7, 2019 at 4:11am PST

Kesiangan membuat kita terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu lainnya, bahkan melewatkan sarapan.

Walaupun kelihatannya sepele, melewatkan sarapan bagi penderita diabetes bisa jadi berbahaya Moms.

Kondisi tubuh yang tidak mampu mengatur kadar gula normal, bisa menyebabkan hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah merosotnya level gula darah sehingga jadi sangat rendah.

Baca Juga : Perusahaan Jepang Produksi Kondom Tertipis di Dunia, Begini Sensasi yang Dijanjikan!

Bila tidak sempat sarapan, Moms bisa mengonsumsi telur rebus atau roti gandum untuk sekedar mengisi perut.

3. Berada di sekitar perokok pasif

Pada peluang ini, penerapan hidup sehat sebagai diebetesi sering kali diuji.

Bukan hanya pada pilihan makanan yang kurang sesuai dengan kondisi kita, kadang Moms tidak bisa menghindari polusi atau asap rokok.

Perlu diketahui, selain makanan, asap rokok juga bisa memperburuk diabetes.

Walaupun kita tidak merokok, asap rokok yang bertebaran di sekitar Moms tentu akan ikut terhirup oleh kita.

Baca Juga : 3 Cara Deteksi Kanker dalam Tubuh, Lakukan Sebelum Umur 50 Tahun!

Asap rokok kemungkinan akan memperparah peradangan dan stres oksidatif pada tubuh kita sehingga memperparah gejala diabetes yang Moms miliki.

4. Malas bergerak

Kebiasaan ini membuat tubuh jadi kurang aktif.

Bukan hanya meningkatkan risiko terkena diabetes, malas bergerak juga bisa memperparah kondisi gejala diabetes.

Pasalnya, tubuh kita tidak memiliki cukup waktu untuk bergerak guna mengolah kelebihan glukosa darah menjadi energi.

PROMOTED CONTENT