dear editor, mohon tambahkan centerforparentingeducation.org sebagai sumber artikel ini. Terima kasih.
Nakita.id - Menurut psikolog anak, Roslina Verauli labelling yang biasanya digunakan di ranah klinis untuk mendiagnosis gejala tertentu, sering disalahgunakan oleh para orangtua.
Di rumah, Moms sering menyebut Si Kecil dengan julukan “bodoh”, “jelek”, “si lambat”, atau “si cengeng” tanpa menyadari kalau yang dilakukan tersebut adalah labelling.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Julukan Pada Si Kecil, Dampaknya Permanen
Labelling yang terjadi secara spontan mengacu pada perilaku tertentu Si Kecil ini ternyata bisa merusak hubungan Moms dan Si Kecil di masa depan.
Salah satu dampak labelling pada Si Kecil adalah akan membentuk stigma sehingga Si Kecil meyakini kalau dirinya memang seperti apa yang selama ini dilabelkan padanya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Coba Pahami Si Kecil Agar Tak Terjadi Labelling di Rumah
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR