Labelling juga membuat Moms berpikir seolah-olah satu kata tersebut menggambarkan keseluruhan Si Kecil yang sesungguhnya lebih kompleks daripada itu.
Moms menjadi terbatas dalam kemampuan untuk memahami potensi penuh Si Kecil.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Ajak Dads Terapkan No Labelling di Rumah Yuk, Moms!
Karena anak adalah peniru orang tuanya, perilaku melabeli seseorang ini juga akan mungkin ia lakukan.
Maka jangan kaget bila suatu saat Si Kecil balik melabeli Moms dengan berbagai julukan seperti “tukang ngomel”, “pemarah”, dan sebagainya.
Bila keadaan ini tidak diselesaikan dengan baik, hubungan orangtua dan anaklah yang akan terpengaruh.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Mengenal Hipnoterapi, Metode Hipnosis untuk Hapuskan Trauma Labelling
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR