Nakita.id - Kolam renang umum sering didatangi ketika seseorang atau sebuah keluarga tidak memilikinya di rumah.
Sayangnya, laiknya tempat umum lainnya, kolam renang umum juga berarti digunakan banyak orang dan tentunya tidak bersih.
Walau petugas rutin membersihkan kolam renang, tak membuat kolam renang umum tersebut menjadi steril.
Baca Juga : Rutin Minum Air Mentimun Setiap Hari, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Bisa Moms Rasakan!
Salah satu hal yang sering dipermasalahkan soal kolam renang umum adalah urine.
Ya, terkadang ada saja orang yang buang air kecil di kolam renang umum.
Melihat hal ini, para peneliti dari Kanada melakukan sebuah penelitian untuk melihat berapa banyak kandungan urine dalam sebuah kolam renang.
Baca Juga : Dikabarkan Nikah 26 Februari, Syahrini dan Reino Barack Akan Gelar Akad di Masjid yang Sama Seperti Maia Estianty
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Rabu (20/2/2019), para peneliti akan memanfaatkan pemanis buatan yang disebut acesulfame pottasium (ACE) yang terkandung dalam beragam produk makanan.
Menurut mereka, satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395 liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Hasilnya, para peneliti menemukan rata-rata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Baca Juga : Viral Bocah 2 Tahun Tewas Tertusuk Pisau di Perut, Ini Pertolongan Untuk Korban Tusukan yang Harus Anda Tahu
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti kaporit dan menyebabkan masalah kesehatan.
Baca Juga : Keterangan Adik Ahok Soal Pernikahan BTP dan Puput Nastiti Devi di Bali, Benar Sudah Nikah?
Diketahui kaporit ada di setiap kolam renang dan ia menghasilkan zat klorin, di mana senyawa kimia ini bertugas untuk membunuh bakteri sekaligus menjaga kadar pH air.
Pada kenyataannya, zat klorin tidak akan membuat air kolam renang bau menyengat.
Akan tetapi ketika klorin bercampur dengan keringat, minyak alami tubuh, hingga urine, terjadilah suatu reaksi kimia yang menghasilkan bau khas tersebut.
Baca Juga : Diisukan Jadi Istri Kedua, Foto Bella Shofie Minum Teh dengan Anaknya Ini Malah Disindir Warganet! Kenapa Ya?
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 2014 dalam jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa campuran antara klorin dan urine menghasilkan senyawa bernama cyanogen klorida.
Cyanogen klorida tergolong beracun. Hal ini dikarenakan ia dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.
Menurut WHO, kadar cyanogen klorida dalam kolam renang memang tak seberapa. Namun bukan berarti air kolam renang umum aman sepenuhnya.
Baca Juga : Dikabarkan Nikah 26 Februari, Syahrini dan Reino Barack Akan Gelar Akad di Masjid yang Sama Seperti Maia Estianty
Kombinasi berbahaya dari kaporit dan urine di kolam renang berisiko menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan, apalagi pada orang yang mengidap penyakit asma.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Moms harus berenang memakai kacamata renang.
Sementara bagi mereka yang punya penyakit asma, sebaiknya jangan terlalu sering berenang di kolam renang umum yang memiliki bau menyengat.
(Artikel ini sudah tayang di Intisari.id dengan judul: Jumlah Urine di Kolam Renang Umum Setara Dengan 20 Galon: Bisa Akibatkan Iritasi Mata Hingga Masalah Pernapasan)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | intisari.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR