Menurut profesor Julie Allan, terlalu cepat mendiagnosis anak dengan penyakit mental bisa berdampak buruk untuk anak.
Hal itu bisa mengaburkan perilaku dan interpretasi lain dari anak-anak serta bisa memengaruhi pertimbangan mengenai pendidikan yang terbaik untuk anak dan sebagainya.
Di Inggris, sekitar 5 persen anak usia sekolah dikatakan menderita ADHD. Pertumbuhan diagnosis gangguan mental tampaknya merupakan fenomena global, dengan perkiraan prevalensi ADHD di seluruh dunia sebesar 5,29 persen dan rata-rata di Eropa sebesar 4,6 persen. Angka jauh lebih tinggi di Australia (11,2 persen),Amerika (11 persen) dan Afrika (8,5 persen).
Baca Juga : Pacar Vanessa Angel Bongkar Isi Chatting yang Membuat VA Ditahan, Bibi:
Keprihatinan profesor Julie terhadap peningkatan diagnosis dini ADHD pada anak juga diakui oleh psikiater kesehatan mental anak, psikolog pendidikan, guru yang memberikan dukungan pendidikan tambahan dan profesional pekerjaan kaum muda di Australia, Inggris dan Skotlandia.
Banyak pihak yang merasa prihatin karena label ADHD paling besar menyasar etnis tertentu, terutama anak-anak dari latar belakang keluarga yang kurang beruntung.
Di Inggris, anak-anak dan remaja yang hidup dalam kondisi yang kurang beruntung empat kali lebih mungkin didiagnosis dengan ADHD.
Julie menyesalkan diagnosis dini terhadap perilaku anak yang disebut mengalami sakit mental karena akan sangat memengaruhi masa depannya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR