Nakita.id - Saat ini mungkin masih banyak Moms yang belum menyadari bahwa saat tinggi badan anak cenderung di bawah teman sebayanya, kemungkinan dia mengalami stunting.
Masalah kesehatan seperti stunting ini sendiri mungkin masih belum banyak Moms yang mengetahuinya.
Menurut Rachel Olsen seorang ahli gizi dari Youvit, stunting merupakan kondisi di mana anak kekurangan nutrisi yang seimbang, sehingga tumbuh kembangnya mengalami gangguan.
Baca Juga : Hati-hati Moms, Stunting Juga Bisa Dialami Anak Bertubuh Gemuk!
Stunting bisa dialami anak bertubuh kurus maupun gemuk.
Sebenarnya, pencegahan stunting itu harus dimulai dari kesadaran ibu terlebih dulu.
Asupan nutrisi sehat dan aktivitas fisik yang teratur bisa menjadi langkah awal untuk menyiapkan diri sebelum kehamilan.
"Ibunya dari sebelum hamil itu sudah mengonsumsi makanan sehat.
Terutama yang tinggi vitamin B9, kayak kacang-kacangan, sayuran hijau, buah yang asam, kayak jeruk, jambu biji," jelas Rachel, dalam acara 'Media & Community Fit Kids' di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (25/2/19).
Rachel Olsen sendiri mengatakan bahwa stunting itu terjadi di 1000 hari pertama tumbuh kembang anak.
Baca Juga : #5MenitAja Melakukan Gerakan Sederhana Ini Membakar Selulit di Paha
Dan baru bisa terdeteksi stunting setelah anak umur 2 tahun.
Anak yang mengalami stunting selain bertumbuh pendek, ia juga akan menunjukkan beberapa tanda lain.
Seperti kesulitan dalam belajar, kemampuan kognitif yang lemah, dan juga mudah lelah.
Jika tidak ditangani segera, kondisi ini akan memengaruhi pertumbuhannya hingga dewasa.
Baca Juga : 3 Gelas Kopi Sehari Ternyata Bisa Bikin Moms Terhindar Dari Hipertensi
"Oleh karena itu, calon ibu dapat mencegah stunting dengan selalu makan makanan bergizi tinggi setiap hari, baik selama dan sesudah kehamilan.
Nutrisi ini nantinya membantu organ dalam bayi tumbuh normal," tambahnya.
Ketika anak mengalami stunting, kondisinya tidak dapat dikembalikan seperti anak normal lainnya.
Yang dapat dilakukan orangtua adalah tetap memberikan asupan sehat bagi anak, agar tidak memperburuk pertumbuhannya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR