Kondisi ini dibaca otak sebagai ancaman karena tubuh dipaksa “bangun tidur sebelum waktunya” sehingga memaksa otak untuk memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol dan adrenalin dari biasanya.
Akibatnya, kamu akan bangun dengan panik, grasak-grusuk, dan lebih stres.
Tidak menutup kemungkinan juga kamu justru mengalami pusing atau sakit kepala setelah bangun tidur karenanya.
Baca Juga : 'Dia Bangga Kok Punya Pasangan Kayak Tiang Listrik' Jawaban Maia Estianty Saat Diminta Tak Pakai Sepatu Hak
Dilansir dari laman Huffington Post, seorang dokter spesialis tidur sekaligus dosen di sekolah keperawatan Case Western Reserve University bernama Michael J. Decker, PhD, juga memberikan pendapatnya mengenai bunyi alarm bangun tidur yang ideal.
Decker beranggapan bahwa bunyi alarm yang tenang lebih cocok untuk membangunkan kita karena memungkinkan otak “bangun” secara bertahap sehingga melepaskan hormon-hormon stres juga secara bertahap.
Pada akhirnya, kita bangun dengan mood yang lebih baik karena tubuh sudah lebih siap menerima efek-efek hormon stres tersebut.
Baca Juga : Dads Sering Merasa Cemas Jelang Kelahiran? Ikuti Tips Ini Yuk
Source | : | intisari.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR