Nakita.id - Kabar pernikahan pasangan selebritis Syahrini dan Reino Barack masih menjadi topik hangat.
Syahrini dan Reino Barack resmi menikah pada Rabu (27/2/2019) lalu di Masjid Tokyo Camii, Jepang.
Berdasarkan Nakita.id, pernikahan Syahrini dan Reino Barack dilangsungkan dengan tertutup.
Namun bukti pernikahan mereka yang tersebar di media sosial cukup menjadi dasar kuat bagi warganet mengetahui jika keduanya kini telah menjadi pasangan suami-istri.
Baca Juga : Wah, Ternyata di Setiap Usia Menikah Punya Kelebihan dan Kekurangan
Antara lain buktinya ialah foto bukti nikah mereka yang diunggah ke media sosial.
Reino Barack yang memiliki nama lengkap Reino Ramaputra Barack tercatat di buku nikah, lahir pada 21 Juni 1984.
Sedangkan Syahrini lahir pada 1 Agustus 1982.
Berdasarkan catatan di buku nikah itu, diketahui keduanya menikah pada usia di atas 30 tahun.
Moms mungkin sering mendengar jika terlalu tua menikah akan menimbulkan banyak risiko.
Pandangan menikah di usia lebih dari 30 tahun pada budaya Indonesia memang cenderung negatif.
Akan tetapi laman Your Tango menampiknya, Moms.
Ternyata ada banyak hal positif yang bisa Moms dapatkan dengan menikah di usia 30-an.
Simak 4 keuntungan menikah di usia 30-an, tak melulu negatif Moms!
Baca Juga : Ramalkan Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack, Beby Djenar Ungkap Bakal Langsung Dapat Momongan
1. Kemampuan komunikasi lebih baik
Semakin bertambahnya usia, tentunya kematangan Moms dalam berkomunikasi akan berubah.
Pada usia 30-an, Moms dan pasangan sudah memiliki kemampuan komunikasi lebih baik ketimbang di usia 20-an.
Menikah di usia 30 tahun ke atas berarti Moms dan pasangan akan jarang bertengkar karena hal sepele.
Baca Juga : Kenali Tanda-Tanda Anak Manja! Si Kecil Juga, Moms?
Moms dan pasangan pun cenderung lebih mudah berdiskusi ketimbang menyimpan masalah hingga meledak.
Ini dipengaruhi Moms telah mengerti cara membicarakan masalah dengan lebih baik.
2. Keuangan yang lebih stabil
Menikah pada usia 30 tahun ke atas terutama memberikan keuntungan secara finansial.
Kebanyakan orang telah mencapai usia 30-an memiliki karier yang stabil, maka secara keuangan pun lebih aman.
Dengan karier dan keuangan yang lebih stabil, menikah pada usia 30-an memberikan Moms dan pasangan waktu serta energi untuk lebih fokus pada pernikahan.
Saat usia 30-an pun Moms kemungkinan besar telah memahami cara mengatur keuangan dengan lebih baik.
Masalah finansial kerap menjadi salah satu pemicu tidak harmonisnya pernikahan.
Pemahaman lebih baik tentang cara mengatur uang di usia 30-an maka memberikan Moms peluang lebih baik pula untuk menata kehidupan pernikahan ke arah yang lebih baik.
3. Memahami diri sendiri
Moms mungkin sering mendengar ujaran quarter life's crisis.
Memang pada usia 20-an kita sedang mencari jati diri, termasuk tengah berusaha mengenali pasangan seperti apa yang kita cari.
Di usia 30-an Moms sudah mengenali diri lebih baik.
Baca Juga : Tajir Tapi Tetap Rendah Hati, Nagita Slavina Kenakan Baju Jutaan Ini Saat Beli Kecipir ke Pasar Jam 5 Pagi
Maka pilihan pasangan Moms di usia 30-an juga tak sembarangan, telah sesuai dengan apa yang Moms cari selama ini.
Moms pun terhindar dari risiko jenuh maupun bosan dengan pasangan.
4. Lepas dari pengaruh lingkungan
Di usia 20-an, sering kali kita masih lekat terpengaruh oleh kawan, keluarga, serta aturan-aturan dari lingkungan sekitar.
Ini menyebabkan Moms masih tak memahami diri sendiri dan sulit untuk mengambil keputusan sendiri.
Sedangkan pada usia 30-an Moms yang telah banyak pengalaman hidup tentunya sudah menemukan keberanian dan pandangan dalam menjalani hidup.
Ini merupakan hal penting dalam menjalani pernikahan yang sukses.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Nakita.id,Your Tango |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR